brew1

Rapat di kantor biasanya hanya berlangsung kurang lebih satu jam, walau tak jarang saya harus duduk di ruang pertemuan berjam-jam. Bila pesertanya cuma 1-3 orang mereka office boy akan segera menyiapkan Chemex atau alat pour over lainnya.

Lain halnya bila yang datang berjumlah 10 orang dan semuanya kompak ingin minum kopi. Maka alat pembuat kopi otomatis seperti KitchenAid Pour Over Brewer adalah penyelamat untuk menyuguhkan kopi dalam waktu yang relatif cepat.

brew9

Bukan hanya praktis, KitchenAid Pour Over Brewer baru saja disertifikasi oleh asosiasi kopi Amerika (SCAA=Specialty Coffee Association of America) karena telah memenuhi 9 syarat kriteria Golden Cup, antara lain konsistensi suhu air, waktu seduh, volume basket kopi yang bisa menampung sedikitnya 55 gram per liter air.

Saat ini hanya ada 9 alat pembuat kopi otomatis yang direkomendasikan oleh SCAA dan tiga di antaranya pernah saya ulas (Technivorm, Bonavita, dan Wilfa).

bre2

Desain

Walau ini hanya selera pribadi, tapi sari sisi desain, saya selalu menjagokan Wilfa yang lebih artistik dengan garis tegas, minimalis, elegan, tapi tetap menonjolkan sisi fungsinya. Maklum desain negara Nordic punya kelas tersendiri khususnya untuk produk rumah tangga.

Tapi tidak berarti KitchenAid tak menonjol, bentuk keseluruhan yang berkesan retro dan tak bosan  dipandang berpadu dengan elemen modern pada display. Paduan material plastik dan stainless dengan warna abu-abu, dari empat warna yang tersedia membuatnya layak dipajang di dapur rumah Anda atau di kantor sebagaimana yang saya gunakan.

brew4

Fitur

Cara seduh dengan pour over adalah salah satu penanda third wave coffee yang ingin direplikasi oleh KitchenAid. Berbeda dengan alat pembuat kopi otomatis pada umumnya yang tidak memberikan waktu saat “blooming” untuk mengeluarkan semua flavour, dimana air panas akan terus mengalir hingga selesai. Tapi tidak dengan KitchenAid.

Sebuah alat khusus telah terpasang untuk menghentikan aliran air dan memberikan kesempatan kopi untuk melakukan blooming pada saat awal proses seduh berlangsung.

Display elektronik akan memberitahukan pada saat sedang terjadinya  blooming yang berlangsung beberapa saat sebelum air kembali dialirkan pada bagian shower screen-nya.

Sayangnya tak ada pengatur hingga pengguna bisa menentukan berapa lama waktu untuk blooming karena semuanya sudah diatur secara otomatis oleh mesin ini. Fitur lain adalah pemilihan medium atau dark roast yang belum saya eksplorasi lebih lanjut dan hanya memilih “medium” pada saat digunakan.

brew5

Menggunakan KitchenAid Pour Over

Pertama, saya harus menggunakan filter kertas yang berbentuk trapesium atau flat bottom untuk dipasangkan pada bagian basketnya yang 2/3 kapasitas menampung sekitar 100 gram kopi.

Suplai air terletak di bagian belakang dengan bukaan tangki terletak di atas dan kita bisa melihat berapa cangkir kopi yang dibuat berdasarkan jumlah air yang masuk.

Plastik indikator-nya yang berwarna gelap membuat mata saya berusaha keras untuk melihat berapa banyak air  yang masuk. Andai indikator air bisa ditampilkan pada display elektronik tentunya akan lebih memudahkan, tapi ya sudahlah.

bre6

Daya listrik yang menyedot 1.200 watt untuk bisa mengoperasikan alat ini tentu menjadi alasan kecepatan seduhnya untuk 8 cangkir yang hanya mengambil masa sekitar 6 menitan saja.

Semua proses yang berlangsung bisa terlihat pada display saat terjadinya heating, blooming dan brewing. Walau bisa diprogram untuk 24 jam berikutnya agar Anda bisa langsung menikmati secangkir kopi di pagi hari, tentu saja dengan terlebih dahulu menyiapkan kopi dan airnya.

Carafe atau teko gelasnya disediakan oemanas di bagian abwahnya, fasilitas yang biasanya terdapat pada hampir setiap coffee maker, kecuali Bonavita dan Technivorm yang mengeliminasi fungsi ini untuk menghindari kopi yang over brewed.

bre5

Kesimpulan

KictchenAid tentunya bertujuan bahwa Pour Over Brewer yang mereka produksi ingin mereplikasi proses yang terjadi pada saat kita melakukan pour over. Sisi positifnya, mesin otomatis ini bisa melakukannya secara berulang-ulang dalam jumlah yang lebih banyak dan dengan harapan hasilnya tetap konsisten.

Saya percaya bahwa tangan Anda yang sudah terlatih menggunakan alat pour over dengan kontrol tangan pada saat menuang air dan suhu air tertentu akan menghasilkan kopi yang sesuai harapan.

Tapi batch brewer seperti KitchenAid tentunya akan sangat membantu manakala saya di kantor harus menyajikan kopi sekaligus kepada 20 orang peserta pelatihan pada saat rehat.

Menyeduh kopi dengan pour over memang seksi, tapi bila tamu tak cukup waktu untuk menunggu, mesin kopi seperti Kitchen Aid ini cukuplah jadi penolong.

 ____________

5 replies
  1. tirta mandala
    tirta mandala says:

    pak toni, saya baru sedang ada plan bikin coffe shop. mau minta rekomendasi brewer dan grinder untuk pebisnis pemula dong. terima kasih

Comments are closed.