rocket

Pemerintah Italia sedang ngebut memperbaiki ekonominya untuk memerangi inflasi akibat kekalahan pada PD II dan Fabbrica Apparecchiature Elettromeccaniche e Affini atau yang lebih dikenal dengan Faema adalah salah satu perusahaan yang menandai peningkatan produksi setelah era perang. Hingga kini, desain grouphead Faema yang dikenal dengan E61 masih diadopsi oleh banyak mesin espresso dan salah satunya yang tetap setia menggunakan desain produk ini adalah perusahaan Rocket (selain Vibiemme), yang dulunya dikenal dengan nama Giotto. Rocket R58 adalah produk terbarunya. 

rocket7

Prolog

Sebelum Anda melanjutkan membaca tulisan ini, sebaiknya baca dulu artikel yang pernah saya buat dengan judul “Sebelum Membeli Mesin Espresso”, sebuah artikel yang semoga menjadi bahan masukan bagi Anda sebelum memutuskan membeli alat ini.

Mesin espresso memang penting, tapi minimal Anda harus bisa menjawab pertanyaan dasar seperti : yakin Anda suka espresso dan minuman berbahan dasar susu lainnya, maukah Anda melakukan perawatan rutin mesin ini, seberapa besar daya listrik yang tersedia di rumah, sudah punya grinder khusus untuk espresso. Itu hanya pertanyaan mendasar yang harus dijawab sebelum membuat keputusan mengeluarkan anggaran.

Tapi bila semua dijawab “iya” mari kita telisik salah satu mesin espresso yang masih teguh memegang tradisi desain klasik pada desain produknya dengan brew head E61.

Rocket, sejak namanya Giotto mungkin menggunakan salah satu ungkapan Italia, al buon vino non bisogna frasca, produk yang bagus tak perlu iklan berlebihan. Tapi walau jarang diekspos seperti selebriti mesin lainnya, Rocket diam-diam banyak punya penggemar setia terutama di kalangan para home barista, malah sebagian digunakan untuk keperluan komersial dan sejauh ini daya tahannya cukup teruji. Apalagi pada model terdahulu yang penggunaan sirkuit listriknya super minimalis.

rocket9

rocket8

Unboxing

Dengan berat bersih 30 kg, Rocket terbungkus rapi dengan karton berwarna putih dan tulisan hitam dengan logo huruf “R” dalam lingkaran. Siapaun yang pertama kali membuka kemasannya, kotak demi kotak yang tersusun rapi, hingga pada bagian terakhir kain hitam pembungkus mesin ini yang ujungnya diikat dengan tali berwarna putih.

Perlengkapan yang disertakan dalam kemasannya berupa dua buah portafilter dengan basket single dan double berdiameter 58mm, blind filter untuk back flush, sebuah tamper dengan material aluminium, PID Controller, buku petunjuk yang disertai dengan satu keping CD. Terakhir sebuah steam tip cadangan, hingga mesin ini dilengkapi dengan dua tip berukuran 1.5 atau Anda bisa menggantinya dengan yang lebih kecil 1.2mm untuk sedikit mengurangi tekanan dari steam wand.  

rocket4

Fitur

Berbeda dengan tipe Evoluzione yang sudah saya gunakan sekian talun, spesifikasi yang diusung oleh R58 merupakan pengembangan dari model mesin standard pada tipe tersebut.

Dua Boiler. Pertama, mesin ini menggunakan dua buah boiler independen yang masing-masingnya difungsikan untuk steam dan group head. Keuntungan penggunaan dua boiler sangat berguna karena masing-masing boiler tidak saling tergantung dan berfungsi sesuai peruntukannya. Boiler utama untuk steam berisikan 1.7 liter sedangkan untuk group head atau brewing terisi air 0.5 liter.

Daya Listrik. Untuk memanaskan air di dalam kedua boiler ini, R58 mengkonsumsi listrik sebesar 1.400 watt, angka moderat untuk sebuah mesin espresso single group seperti R58.

PID Controller. Kedua, sebuah chip berupa PID Controller yang bisa dipasangkan di samping mesin untuk mengatur berapa besar tekanan untuk pompa (brewing) dan steam. Jadi tak perlu lagi membongkar mesin dan memutar baut untuk mengganti dua parameter penting ini. PID Controller merupakan fitur andalan yang diusung oleh R58 yang khusus diperuntukan bagi para Barista atau siapa saja yang ingin mengubah suhu air terutama pada brew head. Suhu di brew head pada PID dimulai dari 90.8, 91.7, 92, 3,5, 94,6. 95,3 dan maksimal di angka 96.2 derajat Celsius. Angka-angka tersebut adalah konversi dari apa yang tertera pada display PID dari 103-109 derajat Celsius (bisa dilihat pada manual)  

Tekanan dan Suhu Konstan. Tentu saja R58 bukan seperti pada mesin high-end seperti La Marzocco Strada EP yang dilengkapi dengan variable pressure yang terpasang pada pompa brew-nya. Atau variable temperature pada Rancilio Classe 9 Excelsius yang dilengkapi dengan sirkuit pintar untuk mengatur perubahan suhu selama 26 detik ekstrasi dengan grafik turun atau naik. Tekanan dan suhu yang telah ditentukan melalui PID Controller pada mesin R58 bersifat tetap sepanjang proses ekstraksi dilakukan.

rocket3

Manometer. Fitur lainnya merupakan fasilitas standard pada sebuah mesin espresso dimana R58 dilengkapi dengan dua manometer analog yang memberikan petunjuk tekanan pompa dan boiler. Petunjuk ini tentu penting untuk diperhatikan untuk mengetahui kinerja mesin.

Sumber Air. Lalu ada pilihan penggunaan tangki air yang berkapasitas 2.5 liter atau bisa disambungkan langsung dengan sumber air dari pipa. Pilihan penggunaan pipa atau tangki air bisa ditentukan melalui PID Controller dan memutar sambungan pipa kecil di bagian bawah mesin.

Pompa Rotary. Menggunakan pompa bertipe Rotary yang biasa terpasang pada mesin kelas komersial.

Drip Tray. Salah satu bagian yang sangat fungsional adalah pada drip tray, dan Rocket memberikan kemudahan apabila kita ingin membuang air kotor dengan sambungan pipa yang sudah tersedia di bagian bawah. Konstruksi drip tray memungkinkan bagian ini mengalirkan sisa air langsung ke pipa bawah tanpa menyisakan sisa atau genangan.

Kualitas Rancang Bangun. Rocket sudah dikenal dengan kualitas produk yang sangat prima. Seakan tak ada celah untuk melihat kekurangan dari kualitas materialnya. Stainless steel terbaik (AISI 304) membalut mesin produksi dari Milan ini yang menyembunyikan semua baut di bagian bawah untuk akses ke dalam bagian mesin. Buat saya, R58 maupun Rocket tipe Evoluzione adalah holy grail mesin espresso satu group.

Desain. Retro, elegan dan terus bertahan sejak model ini diperkenalkan setengah abad lalu tanpa perubahan desain yang berarti dan di setiap sudutnya adalah seni yang saya abadikan melalui foto-foto di artikel ini.

rocket2

Sebagai tambahan, saya melakukan percakapan melalui email dengan Frederic Berenbruch dari pihak Rocket di Milan yang memberikan penjelasan tambahan untuk mesin kebanggaan mereka R58.

Pertama, suhu yang sangat presisi dengan penggunaan NTC Probe pada PID Controller. Kedua, walaupun berdaya listrik 1.400 watt, menurut Frederich, performa mesin R58 tak jauh berbeda dengan mesin yang memiliki daya listrik 2500 watt.

rocket14

rocket13

rocket15

Menggunakan R58

Mesin ini baru beberapa minggu dikirimkan ke kantor saya dan setiap hari dinyalakan dari pagi hingga sore hari. Penggunaannya terbatas pada rekan kantor atau sesekali rapat atau pelatihan yang diadakan di kantor. Salah satu yang menyenangkan, tanpa harus mematikan mesin, elemen pemanas pada boiler di bagian steam bisa dimatikan pada saat mesin tidak digunakan untuk menghemat listrik, tapi masih bisa difungsikan untuk membuat espresso.

Saya menggunakan tangki air dengan volume 2.5 liter yang kapasitasnya sudah cukup untuk keperluan sehari-hari. Alarm berupa lampu akan berkedip untuk menandakan waktu saya mengisi kembali air yang sudah melampaui garis pembatas dan secara otomatis menghentikan kerja elemen pemanas.

Jika pagi dinyalakan, sekitar setengah jam mesin sudah siap digunakan yang ditandai dengan jarum penujuk di manometer yang bergerak ke kisaran angka 9 bar (brew pressure), dan 1.1 untuk steam.

rocket5

Bila ingin menggunakan PID Controller, alat ini harus dipasangkan dahulu di bagian samping kiri bawah sebelum mesin dinyalakan dan baru saya coba beberapa kali khususnya untuk tekanan pada brew head.  Misalnya suhu di set pada angka terkecil atau 90.8 derajat Celsius (103 pada display PID) untuk kopi yang profile roasting-nya agak terang dengan asumsi (semoga saya tak salah), bahwa suhu air yang rendah cenderung mengurangi acidity dan demikian pula sebaliknya.

Sedangkan tekanan pada boiler tak banyak saya sedikit menaikan angka pada service boiler di PID Controller agar angka di manometer berada di 1.1 bar. Sudah beberapa kali mencoba hasil steam-nya dengan mengganti steamtip nya pada ukuran 1.2mm agar tenaga yang disemburkan oleh R58 bisa dikurangi.

Untuk grinder, untuk keperluan tulisan ini sebuah Compak R58 mendapingi R58 yang tanpa kesulitan menggiling dengan kehalusan setting espresso. Tapi sebuah penggiling khusus untuk espresso tentunya selalu saya sarankan agar R58 bisa berfungsi secara optimal.

rocket6

Epilog

Buat saya dan mungkin sebagian penggunanya, Rocket R58 adalah sebuah apresiasi artistik untuk produk desain mesin espresso klasik yang sekaligus menjanjikan kualitas dan durabilitas yang selama ini sudah dibuktikan oleh pabrikan yang berlokasi di salah satu ibu kota mode dunia, Milan.

Tulisan ini hanya mengulas pengalaman saya yang baru beberapa minggu menggunakan R58 dan sejauh ini menikmati kehandalan R58 sebagaimana pengalaman saya bertahun-tahun dengan Rocket Evoluzione. Selama R58 disandingkan dengan grinder espresso sebagaimana yang pernah saya coba seperti Fiorenzato F5  yang hingga monster Mahlkonig EK43  dan mesin ini akan bekerja pada performa maksimalnya.

Kelemahan ? Selalu ada, misalnya tangki air pada R58 yang tidak bisa dilepas tanpa membuka baut di bagian casing. Berbeda dengan Evoluzione yang bisa langsung dilepas dan memudahkan saat akan dibersihkan. Selain itu belum ada lagi keluhan berarti yang mungkin akan terlihat dalam pemakaian jangka panjang.

Untuk komersial atau domestik ? Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda dan beberapa orang teman menggunakannya untuk cafe kecil dan R58 bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Tapi Rocket R58 adalah salah satu mesin espresso yang akan selalu saya rekomendasikan karena rekam jejak perusahaan ini yang selalu mengutamakan kualitas pada setiap produknya.

*  *  *

rocket10

Distributor : PT Tritama Kawanmas di 021-3868028

15 replies
  1. andy
    andy says:

    Saya lagi dilema antara Rocket Giotto Evo V2 dan VBM vibiemme DB super V3.
    VBM vibiemme DB super V3 = 2 boiler, PID, Rotary. Rocket lebih mahal dengan spec dibawah. Rocket Giotto V2 = Hx boiler, no PID, Rotary.
    Model saya sangat suka yg Rocket, tapi apa sebanding dengan specs dan harganya?
    Tolong bagi inputan-nya para sesuhuu..

  2. budi suseno
    budi suseno says:

    Pak apakah saya bisa diinformasikan harga untuk R58 dan jika ada grinder juga.

    terima kasih

  3. Bushido Chan
    Bushido Chan says:

    Sebagian masih males mencari informasi dan masih aja bertanya harga sama Pak Tony. Padahal jelas banget informasi yang disampaikan,
    Distributor : PT Tritama Kawanmas di 021-3868028

    Tinggal tlp ke situ ajaloh buat tanya harganya. Masak dah dikasih makan, harus disuapin lagi. Hehehe

  4. Adam
    Adam says:

    Kami ingin expasi bisnis kopi kami dan ingin beli mesin espresso yg lebih besar/ dua groups. Permasalahannya PLN tempat kami sering ganti lampu pakai lilin alian sering padam. Di pasaran kami menemukan mesin espresso yg bisa pakai gas, di sini kami mau nanya apa kelebihan dan kekurangan mesin espresso yang pakai gas tersebut. Terima kasih buat teman teman yg bisa kasih kami pandangan.

    • Aswin
      Aswin says:

      Pak Adam,

      Kebetulan saya sempat memakai rancilio classe 7 selama beberapa minggu, yang merupakan salah satu mesin espresso komersil yang bisa menggunakan gas . Berikut plus dan minus nya menurut saya:

      Plus:
      – hemat listrik
      – instalasi mesin relatif mudah
      – pengoperasian mesin cukup mudah
      – steam wand powerful

      Minus:
      – temperatur pasti boiler nya tidak diketahui
      – temperatur air yang tidak stabil ini menurut saya masalah utama karena mempengaruhi stabilitas espresso yang dihasilkan.
      – jangan sampai kehabisan air untuk boiler karena mesin akan shut down tanpa peringatan sebelumnya. Bukan pengalaman yang menyenangkan, apalagi bila terjadi waktu operasional cafe.
      – hati hati dalam modifikasi / instalasi gas, beberapa kali sewaktu mesin dinyalakan pertama kali, api sempat menyambar keluar dari drip tray.
      – perlu dipikirkan ruang ekstra untuk menyimpan tabung elpiji nya dengan aman. Idealnya ada di ruangan lain dengan sirkulasi udara yang bagus.

      Semoga membantu.

  5. Ferdi
    Ferdi says:

    Sedikit koreksi Pak Toni, tangki R58 bisa dilepas langsung tanpa membuka sekrup. Tangki harus ditarik agak keras karena karet seal di bagian bawah tangki memang sangat rapat.

  6. yoky setyawan
    yoky setyawan says:

    kenapa harganya begitu mahal dibandingkan seri-seri vibieme domobar..thanks atas ulasannya pak toni.

    • Sutrisno-Maktal Coffee Bar
      Sutrisno-Maktal Coffee Bar says:

      Karna menggunakan sistem PID dan double boiler.pembandingnya Vibiemme Domobar V3 dengan double boiler dan PID.butuh info ttg domobar,tanya2 atau pesan bisa ke email saya mas sutrisno2123@hotmail.com

Comments are closed.