gl

Mahlkönig Guatemala Lab, setelah menunggu beberapa tahun dan “memohon” kepada beberapa distributor untuk menghadirkan grinder ini. Tapi akhirnya kesempatan datang dari PT Sukanda Djaya yang sudah mengijinkan saya membuat tulisan tentang Guatemala Lab. Untuk para pembaca, Mahlkönig Guatemala Lab !  

gl1

Cupping dan Lab

Guatemala Lab selalu menjadi ujung tombak di ruang uji cita rasa SCAA, selain banyak digunakan di laboratorium roastery, saya juga pernah melihatnya di beberapa coffee shop untuk manual brewing di kota Seoul.

Karena aplikasi utamanya untuk cupping, maka fungsi penjepit kemasan tidak disertakan pada Guatemala Lab, bila Anda ingin menggunakannya untuk keperluan shop grinder. Walau masih memungkinkan dengan mengandalkan bantuan tangan agar kopi yang digiling tidak berhamburan kemana-mana. Jadi ada baiknya bila tidak memilih tipe “Lab”, tapi hanya Guatemala yang memang khusus ditujukan untuk keperluan pengemasan.

gl2

Kualitas Rancang Bangun & Spesifikasi

Selain warna tembaga di atas yang menurut saya terlihat lebih maskulin, terdapat dua warna lain yakni perak dan dan emas. Cobalah mengangkat Guatemala Lab dan keluarkan sedikit tenaga ekstra untuk mengangkat 19 kilogram produk buatan Jerman ini. Setidaknya itu salah satu indikator kualitas alat giling kopi Guatemala Lab, walau sayangnya badannya hanya terbungkus dengan material plastik solid.

Ukuran flat burr atau penggilingnya berdiameter 65 mm, lebih kecil dibanding dengan Ditting KR804 yang berukuran 80mm. Tapi jangan salah, motor Guatemala Lab yang berdaya 1.100 watt akan berputar 47.5 kali per detik atau 2850/menit yang menurut spesifikasinya hanya memerlukan waktu satu detik untuk menggiling 10 gram kopi.

Guatemala Lab tergolong tinggi untuk ukuran sebuah grinder yang menjulang 62 cm dan 22cm untuk lebar, serta 32cm panjang ke belakang. Sebenarnya dilengkapi dengan cangkir stainless yang sayangnya tak disertakan dalam paket yang dikirimkan.

knocker

Dudukan cangkir sudah di “grounding” sehingga tak akan terjadi arus listrik statis yang biasanya membuat bubuk kopi menempel. Selain itu, bisa diatur ketinggiannya dengan mengubah kedudukannya ke atas maupun bawah.

g5

Menggunakan Guatemala Lab

Tak ada kerepotan atau indikator yang tak dipahami pada sosok Guatemala Lab karena secara sekilas pengguna bisa langsung mengetahui fungsi dasarnya. Dimulai dari atas, bean hopper atau kontainer bisa mengakomodasi 500 gram kopi. Tidak ada fitur bean catcher atau pembatas yang akan menghalangi biji kopi masuk ke ruang burr sebagaimana pada grinder espresso. Bisa dimaklumi karena Guatemala Lab khusus didesain untuk keperluan pengujian cita rasa kopi.

Di bagian kelistrikan, kabel sepanjang 1.5 meter sudah memadai untuk langsung disambungkan dengan outlet listrik karena sudah menggunakan sistem 2 pin. Dengan daya ribuan watt tentu tidak disarankan mengkombinasikan sumber listrik dengan peralatan lain.

g8

Bagian terpenting tentu indikator halus hingga kasar yang ditandai dengan angka 1 (paling halus) hingga 7 untuk yang paling kasar. Putaran knob bisa berpindah tanpa ada hambatan apapun dan bisa diatur dengan sekrup yang bisa dikencangkan pada bagian atas tombolnya.

Bagian bawah kanan, tombol “on” berwarna hijau dan “off” berwarna merah. Guatemala Lab akan segera saya operasikan di lab cikopi, atau lebih tepatnya ruang setrika. 🙂

Langsung memasukan kopi sebanyak 10 gram ke bagian bean hopper, dan menekan tombol hijau. Suara mendesing langsung terdengar dan sebelum saya sadari kopi sudah masuk ke cangkir stainless tanpa ada butiran yang menempel disemua sisinya. Kecepatan yang sedemikian rupa dimungkinkan dengan motor penggerak 1.100 watt yang terpasang di bagian bawah burr.

Karena terlalu cepat, sulit mencari momen untuk mendokumentasikannya, dan grinder ini tak sekalipun  mengendorkan kecepepatannya disemua setting. Jika boleh diibaratkan, walau tanpa adrenalin dan gaya gravitasi, Guatemala Lab layaknya sebuah mobil balap yang langsung melesat saat pedal gas dipacu dengan tenaga yang melimpah dari motor penggeraknya.

g7

Setting untuk espresso ?

Semula saya bersemangat saat menerima Guatemala Lab, tapi kegembiraan harus sedikit tertunda manakala mengetahui bahwa di pengaturan atau setting grind size di angka yang paling kecil, masih terlalu kasar untuk membuat espresso. Hampir saja tulisan ini saya terbitkan seraya menyebutkan bahwa Guatemala Lab hanya untuk cupping atau manual brewing. Bagaimana mungkin sebuah Mahlkonig yang berharga lebih dari 30 juta tak bisa menggiling halus untuk minuman espresso ? Jadi saatnya menelisik jeroan Guatemala Lab dan memperhatikan cara kerjanya.

Di buku petunjuk disebutkan bahwa pabrikan sudah mengkalibrasi grinder ini, jadi pengguna hanya tinggal mengoperasikannya saja. Tapibuku ini juga memberikan tata cara untuk  mengubah setting dengan cara membuka knob hitam untuk mengakses piringan berwarna putih yang berfungsi untuk mengkalibrasi ulang. Itulah yang akhirnya saya lakukan.

Saya memutar lingkaran berarna putih perlahan-lahan ke arah jarum jam lalu mencobanya, demikian terus hingga pada suatu saat terdengar bunyi dua burr beradu dan mesin langsung dimatikan. Saya putar ke arah sebaliknya secara perlahan hingga suara aneh tak terdengar dan mengembalikan knob ke posisi semula. Sebenarnya proses ini dilakukan cukup memakan waktu untuk melihat sejauhmana Guatemala Lab bisa menghaluskan kopi.

g12

Selanjutnya dalah mencoba hasil kalibrasi dan mulai menyalakan mesin espresso Rocket Evoluzione. Tanpa kesulitan, setelah melakukan perubahan setting, Guatemala Lab akhirnya bisa berdampingan dengan mesin espresso, walau saya harus sedikit melakukan tamping yang cukup keras.

Bagaimana dengan Turkish yang kehalusannya seperti bedak halus ? ini hasil maksimal yang bisa diperoleh dari hasil percobaan yang saya lakukan untuk espresso dan tidak untuk Turkish yang bubuknya sangat halus. Lalu bisakah burr nya diganti agar bisa menghasilkan Turkish ? Saya belum berpikir ke arah itu, karena Guatemala Lab dirancang untuk keperluan cupping.

g10

g13

Penutup

Reputasi Mahlkonig untuk grinder komersial sudah menjadi jaminan untuk produk yang mempunyai durabilitas dan craftmanship yang tak terbantahkan. Tak heran bila Guatemala Lab selalu terlibat pada acara cupping di SCAA maupun event bergengsi seperti Cup of Excellence.  

Selama satu minggu terakhir saya menggunakan Guatemala Lab terutama untuk manual brewing dan baru hari-hari terakhir mulai disandingkan dengan mesin espresso Rocket Evoluzione. Saya menikmati kecepatannya dan tentu konsistensi grind size walau hanya dilihat secara kasat mata. Ketiadaan clamp atau penjepit tak menyusahkan saya karena tidak digunakan untuk menggiling kopi dalam jumlah besar yang bisa langsung dikemas.

Tanpa basa basi, Guatemala Lab sebagaimana nama yang disandangnya adalah grinder komersial untuk keperluan di lab. Apabila grinder ini bisa menghasilkan ukuran partikel kopi untuk espresso, anggaplah itu sebagai bonus. Karena saya juga merekomendasikan untuk pemenuhan fungsi tersebut,

Bagaimana bila digunakan di coffee shop ? Sebaiknya dimanfaatkan untuk keperluan manual brewing dan bukan espresso karena disinilah fungsi Guatema Lab jauh lebih bersinar,

Untuk pengguna kopi di rumah atau siapapun, Guatema Lab adalah simply good stuff,  yang akan bertahan dalam jangka waktu sangat panjang sepanjang Anda bisa memenuhi anggaran sekitar 33 juta.

Jadi apa yang saya suka dari Guatemala Lab ? Semua aspek positif dari sebuah grinder, dari mulai kemudahan pengaturan setting, kualitas material secara keseluruhan, uniformity atau keseragaman grind size, motor yang sangat bertenaga, kecepatan yang sulit ditandingi oleh grinder lain yang pernah saya coba, non static, daya tahan, dan tentu nama besar Malkonig sebagai produsen grinder yang sudah digunakan di banyak event kopi kelas dunia.

Salah satu grinder kopi terbaik yang pernah saya coba, dan Guatemala Lab seakan sebuah deklarasi tersirat, “we mean business”.

*  *  *

Informasi selanjutnya tentang produk ini bisa ditanyakan langsung kepada : PT Sukanda Djaya

5 replies
  1. leo
    leo says:

    As always, easy to digest information Om TW. *Masi mikir coffee shop mana yang niat invest grinder 30jtan cuman buat manual brewing hehehe…

    Anyway, janji 2014 lalu buat datang ke Medan tak terealisasi nih, 2015?

Comments are closed.