proaster

Sample roaster itu secara sederhana merupakan miniatur mesin roaster atau sangrai kopi sebagaimana Proaster pada foto di atas yang hanya memiliki kapasitas 50-100 gram per batch. Memang kecil karena sebuah sample roaster biasanya digunakan  untuk mengevaluasi biji kopi mentah atau istilah lainnya beras kopi (green bean).

proaster2

Biasanya, walau tidak selalu, sample roaster dimiliki oleh banyak perusahaan yang mempunyai laboratorium kopi tersendiri. Apakah merek sample roaster dengan mesin roasting harus sama ? Anjuran tersebut tentunya selalu ada, terlebih masing-masing mesin punya spesifikasi dan prilaku yang berbeda.

Tapi tidak artinya tertutup kesempatan bila Anda naksir mesin sample roaster karena tidak harus membeli  mesing sangrai yang harganya selangit dalam satu merek yang sama. Menurut rekan saya Hideo Gunawan (Coffee Curious People) dan Michael Utama (Kopiku Indonesia), yang keseharian mereka berkecimpung di dunia ini menyatakan bahwa sample roaster mereknya tidak harus selalu sama. “Yang penting profile-nya bisa direplikasi” kata Michael.

pr4

Proaster dibuat oleh Taehwan Automation Industry, sebuah perusahaan permesinan roasting dari Korea dan dihadirkan oleh PT Surya Teknik Mesindo. Ingat mesin espresso Ariete tipe Miro yang harganya 1.7 jutaan dan cukup banyak digunakan untuk bisnis kopi lesehan walau kapasitas maksimalnya hanya dibatasi hingga 30 cangkir per hari. Itu adalah sebagian produk yang diageni oleh perusahaan yang usianya baru berumur satu tahun dan dipimpin oleh Alexander Surya Jaya (25). Masih muda bukan ?.

Proaster Sample Roaster

Berwarna merah, dengan berat 30 kiliogram, kami mendudukan mesin ini pada meja kecil yang sudah disediakan di garasi rumah saya. Sistem pemanas menggunakan elemen listrik dan akan menghabiskan daya 2200 watt selama dioperasikan.

Daya tersebut mayoritas diperuntukan oleh elemen pemanas yang berada di bawah bagian drum dan tiga buah motor yang digunakan untuk menggerakan agitator di bagian dalam drum. Motor kedua berfungsi untuk menghisap udara panas pada saat proses pendinginan di cooling bin, dan terakhir untuk memisahkan chaft atau sisa pada permukaan biji kopi. Pengumpul chaft ada di dua tempat, depan dan bagian belakang.

panel

Terdapat indikator suhu dan pre-set temperature yang ditampilkan secara digital di bagian depan. Sedangkan pengatur panas berupa putaran yang bisa diatur intensistasnya selama proses roasting berlangsung terletak bersebelahan dengan indikator suhu.

Funnel atau tempat memasukan biji kopi ke dalam drum berbentuk elips yang diletakan bersama bukaan atau fasad untuk mengeluarkan kopi. Bagian ventilasi agar asap tidak mengganggu proses roasting berada di belakang.

chaft

Hanya sekitar 20 menit mesin Proaster siap untuk digunakan dan panas sudah terus menanjak hingga dia angka 170 derajat Celsius. Drum yang masih kosong berputar tanpa mengeluarkan suara kasar, tetap halus walaupun sudah dimasukan 100 gram biji kopi.

Selama tiga kali kami mencobanya dengan berbagai jenis kopi dan berksperimen berbagai tingat warna dari muda hingga agak gelap. Dua hal penting yang kami tidak miliki saat me-roasting, agtron color sample untuk menentukan warna roast yang diinginkan serta incandescent full-spectrum bulbs, lampu khusus untuk melihat warna secara akurat sebagaimana yang sering digunakan di kantor saya untuk melihat warna garmen. Jadilah malam itu kami menggunakan ilmu “kira-kira” sambil melihat warna, waktu, dan suhu, tiga kombinasi utama.

pr2

Ah tak perlu saya ceitakan teknis detailnya karena keterbatasan kapasitas saya dalam masalah rosting, tapi ini pengalaman pertama saya mencoba sebuah sample roaster malam kemarin. Sesuai fungsi utamanya merupakan representasi yang diharapkan apabila nanti dilakukan pada jumlah atau skala yang lebih besar.

Seandainya saja terdapat pengaturan suhu secara otomatis dalam sebuah interval yang bisa diatur secara otomatis dalam mesin Proaster ini, mungkin lain lagi ceritanya, yang sayangnya tidak disediakan. Jadilah keahlian dan jam terbang seorang roaster diharapkan akan membuat mesin ini lebih efektif di tangan mereka ketimbang saya tentunya.

pr3

Alexander Surya Jaya

Saya sering berbincang dengan Alex panggilan Alexander Surya Jaya tentang bisnisnya di industri kopi yang semakin berkembang. Di kota San Francisco tentunya ia sudah bisa hidup  mapan sebagai analis bisnis pada salah satu perusahaan konsultan di sana. Tapi naluri wira usahanya membawa Alex kembali ke Indonesia dan mulai mencari peluang di bisnis yang kini ia geluti.

Ruang pamernya dengan luas hampir 150 meter persegi diisi oleh berbagai peralatan berupa mesin espresso, dan tentu saja mesin roaster yang khusus diimport dari Korea. Ke depan untuk harga yang lebih kompetitif, Alex berencana memboyong beberapa mesin roaster buatan Cina untuk mengakomodasi kebutuhan para roaster dengan anggaran terbatas.

proaster1

Salah satu tips yang ia berikan kepada para calon pebisnis pemula coffee shop adalah menginvestasikan  dulu dengan peralatan yang murah. Tapi fokuskan kepada kopi yang yang benar-benar berkualitas. Mengapa mesin entry level dulu ? Menurut Alex, coffee shop sebagaimana industri makanan lainnya punya mortality rate yang tinggi. Agar tidak babak belur pada awalnya, jangan bernafsu membeli mesin yang mahal. Pada saat sudah berkembang baru dipikirkan untuk meningkatkan kemampuan mesinnya. Begitu yang selalu ia sarankan pada saat orang akan membeli peralatan di perusahaannya.

Alex menceritakan sebuah usaha kopi lesehan di kawasan Parung yang hanya bermodalkan mesin seharga 1.7 jutaan merek Ariete Miro darinya, tapi cukup sukses dengan omset 300-500 ribuan per hari. “Jangan menganggap enteng usaha kecil mereka, karena beberapa sudah mulai berencana melebarkan sayap usahanya” kata Alex.

Perkembangan usahanya akan semakin ditempa dan Alex harus membuktikan jurus bisnis yang ia punyai.  Integritas bisnisnya akan terus diuji dan biarlah Alexander Surya Jaya yang membuktikannya secara lngsung kepada para pelanggannya.

Di cuaca yang hangat kawasan Pluit hari Sabtu minggu kemarin kami mengakhiri perbincangan dan saya harus membawa sebungkus char kway teow dari Muara Karang karena perjalanan ke Bekasi sungguhlah panjang.

*  *  *

proast2

pr1

pr3

alexander surya jaya

pr5

6 replies
  1. Ipul
    Ipul says:

    Pak tony, saya juga penggemar beral caramel machiatonya starbucks, memang flavour dan saus starbucks tidak d jual utk umum. Tapi kalo mnrt pak tony flavour yg mendekati dengan flavour starbuck dan d jual utk umum apa ya pak? Da vinci? Monin? Torani? Toffin? Atau teisseire pak?

Comments are closed.