Iwan Setiawan, Pemenang Indonesia Latte Art Competition

Iwan (32) memandangi kardus susu yang berserakan setelah ia menghabiskan 24 liter susu saat pertama kali mulai berlatih seni menggambar susu di atas minuman espresso atau yang lebih dikenal dengan latte art. Saat itu hanya satu pola yang berhasil ia buat dan cukup layak untuk ditampilkan. Itulah awal pria kelahiran Bogor ini saat 11 tahun lalu mengawali antusiasmenya terhadap teknik membuat pola terntentu di minuman latte. Kini ia manjadi Juara Pertama Kompetisi Latte Art tingkat nasional yang baru saja diadakan oleh SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) di Bali, tanggal 5-8 Maret lalu.

Di acara Indonesia Latte Art Competition (ILAC), Iwan berhasil menyisihkan 23 peserta hasil seleksi dari total 75 peserta yang diterima oleh panitia. Dengan waktu persiapan selama 5 menit dan presentasi enam menit, masing-masing peserta harus menyajikan empat cangkir latte art, dua diantaranya merupakan kreasi bebas dari hasil video yang mereka kirimkan. Dengan gelar barunya, Iwan akan menjadi wakil Indonesia di kejuaraan dunia latte art yang akan diselenggarakan di kota Melbourne, bulan Mei mendatang

Iwan selalu menggaris bawahi terlepas dari hasil yang sudah ia capai, bahwa menjadi barista yang paham akan teknik penyajian kopi yang benar merupakan hal yang harus dikuasai dulu sebelum menekuni seni menuang susu ini. Ia juga menyarankan, berdasarkan pengalamannya agar siapapun sebaiknya menekuni satu pola terlebih dahulu, dimulai dengan titik simetris, love, tulip, baru ke pola yang komleks dan membutuhkan keterampilan tangan.

Di Common Grounds, Citiwalk Sudirman, And a bisa menemui Iwan dan menyaksikan kreativitasnya membuat pola cantik seperti Feather Phoenix hingga Swan Lake hasil dari keterampilannya yang sudah ia tekuni selama belasan tahun. Sebenarnya bukan hanya pola yang sudah disebutkan tadi, Iwan sudah menghasilkan banyak karya yang hingga ia sendiripun lupa jumlah tepatnya.

*  *  *