Satu dekade yang lalu saya belum bisa membayangkan bila timbangan digital akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses menyeduh kopi secara manual. Saya masih ingat bila secangkir kopi cukup diseduh dengan dengan menggunakan ukuran sendok makan tanpa perlu melihat berapa berat sebenarnya.

Kali ini saya akan mengulas sebuah timbangan dengan merek yang sudah tidak diragukan lagi reputasinya sebagai produsen peralatan timbang dengan presisi tinggi. Tanita dari Jepang.

Tapi bila akurasi “brewing ratio” yang diinginkan, sebuah timbangan digital adalah investasi yang sangat dianjurkan untuk dimiliki. Bukan hanya itu, biji kopi yang berbeda dari ukuran besar-kecilnya serta kepadatannya membuat “volume” tidak berarti selalu sama dengan “berat”. Di sinilah fungsi timbangan digital sebagai satu-satunya alat ukur yang bisa dipercaya.

Tentu tak sulit menemukan timbagan digital di berbagai toko yang menjual peralatan dapur dengan variasi harga yang tak terlalu mahal. Sekali lagi yang saya maksudkan adalah timbangan digital untuk keperluan dapur, bukan yang berfungsi untuk menimbang logam mulia yang harganya jauh lebih mahal karena akurasi hingga dua, malah ada yang mencapai 3 desimal.

Selanjutnya, bila unsur portabilitas penting buat Anda, silakan pilihan yang berukuran kecil hingga ada yang timbangan yang bisa dimasukan ke dalam saku, walau biasanya punya kapasitas yang kecil juga.

Saya beranggapan kapasitas satu atau dua kilogram sudah jauh lebih dari cukup, tapi untuk keperluan komersial sebuah timbangan yang bisa menampung beban lima kilogram seperti Tanita tipe KD200 yang saya un-boxing bisa dipertimbangkan.

tan4

Dari sistem pengukuran, timbangan digital ada yang dilengkapi dengan fasilitas untuk mengkonversi metric (gr, kg) ke US Customery Units (simbolnya “lb” atau pound).

Fungsi “Tare” adalah kelebihan lain yang umumnya dimiliki oleh timbangan digital sehingga kita tinggal meletakan semua peralatan seduh dan menekan tombolnya sehingga angka kembali menjadi “0”.

oxone

Beberapa timbangan digital dilengkapi dengan fasilitas “auto shut-off” yang seringkali mengganggu terutama saat melakukan pre-infusion karena harus mendiamkan dulu kopi yang baru diseduh selama beberapa saat.

Beberapa merek memang dibuat agar timbangan mati secara otomatis pada saat didiamkan selama waktu tertentu agar tidak menghabiskan batere. Untungnya timbangan “Tanita” saya cukup berbaik hati dan tetap berfungsi kecuali tidak ada aktivitas selama lima menit.

ds

Sekilas menyeduh kopi dengan menggunakan timbangan digital memerlukan usaha ekstra, tapi percayalah banyak keuntungan yang bisa diperoleh terutama dalam hal konsistensi rasio seduh yang selalu sama.

Selain itu, sebuah timbangan digital akan membuat pengguna bisa mengeksplorasi rasa kopi yang sesuai dengan keinginannya dengan mengubah ukuran atau rasio air dan kopi.

Jadi apakah Anda menggunakan timbangan digital saat menyeduh kopi atau sudah punya ukuran sendiri sehingga alat ini dirasakan belum diperlukan ? Silakan berbagai pengalaman di sini.

*  *  *

tan9

tanita2

5 replies
  1. Andra Pradana
    Andra Pradana says:

    Saya pakai merek Camry (bukan merek kendaraan beroda 4 pabrikan industri Jepang), akurasi dan durasi auto shut-off nya sangat baik, dengan harga jauh dibawah Tanita. Kelemahan hanya ada pada desain yang kurang elegan, dan tray yang terbuat dari kaca sehingga sedikit rawan

  2. Theo
    Theo says:

    Tanita KD 200 memang sudah biasa dipakai dalam commercial kitchen spt tmpt saya bekerja dulu di Potato Head. verry good quality of product!

  3. Benny yuniarto
    Benny yuniarto says:

    Saya setuju dengan pak TW, emang benar timbangan digital yang paling akurasi untuk menyeduh kopi secara manual untuk sehari2. Seperti saya, saya memiliki poket dan medium (5kg) klo di rumah saya gunakan 5kg dan untuk di keluar dari rumah saya gunakan yang poket. Dan terkadang sendok takaran tidak lah menjamin untuk hasil yang pas karena kopi di timbang dan juga air di timbang. Lebih baik air di timbang dari pada di ukur. Untuk rasa yang pas selalu di timbang. Emang kata orang di sekililing saya bilang, aduh ribet bgt buat kopi aja ritualnya ribet bgt… Tetapi mereka akan berhenti berkomentar dan tersenyum ketika menikmati hasil brewing kopi yang saya buat dengan pas dan nikmat dengan salah satu alat yang wajib dalam brewing ‘timbangan digital’.

Comments are closed.