morph

Studi tentang robot sebagai salah satu mata pelajaran yang diambil oleh Arif Said (31) ketika kuliah di Australia tentu tak berhubungan langsung dengan cara me-roasting kopi. Tapi buat Arif, bersama rekan bisnisnya Andrew Tang (36), roasting lebih dari sekedar mempelajari disiplin ilmu mekanika, informatika, otomasi, atau desain sebuah produk. Keduanya dengan rendah hati mengakui bahwa banyak hal yang masih harus dipelajari untuk menjadi seorang roaster yang baik, terlebih roastery yang mereka dirikan, Morph Coffee, baru saja berusia setengah tahun beroperasi. Inilah artisan roaster yang produknya mulai banyak dikenal, terutama bila Anda merupakan pengunjung tetap di 1/15 Coffee, Jl. Gandaria 1, Jakarta Selatan.

Andrew Tang

Mereka Independen

Tapi menurut Arif yang menghabiskan waktu satu dekade hidupnya di kota Melbourne Australia, perlu digaris bawahi bahwa Morph Coffee tidak berfiliasi dengan 1/15, karena mereka adalah perusahaan independen yang juga memasok kopi ke berbagai tempat, khususnya di Jakarta. Saya berbincang dengan Arif Said dan Andrew Tang di sebuah rumah kawasan jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan, menyaksikan aktivitas keduanya di depan mesin roasting merek Joper tipe BSR1 yang berkapasitas satu 900 hingga 1.5 kgkilogram. Joper adalah merek mesin roasting dari negara Portugal yang booth-nya pernah saya singgahi saat berlangsung acara SCAA Exposition di Boston bulan April kemarin.

aa

Apa arti Morph ? “Sebuah metamorfosis” kata Andrew yang juga merupakan mantan Juara Barista Singapura. “Kami ingin mengubah persepsi bahwa kopi itu tidak harus identik dengan rasa pahit dan tidak menyenangkan” lanjutnya. Dengan Morph Coffee, keduanya bukan hanya ingin lebih memperkenalkan kopi Indonesia dengan rasa yang lebih maksimal, namun sekaligus  juga memberikan kesempatan kepada para konsumen untuk mencoba kopi dari luar negeri sebagai bahan perbandingan.

Andrew dan Arif

Saya mengenal Andrew sebagai seorang barista yang perfeksionis dan sulit mentolerir kesalahan termasuk mungkin yang banyak dianggap remeh oleh rekan seprofesinya, seperti misalnya kebersihan mesin espresso yang ia perhatikan secara detail. Andrew juga seorang Q Grader atau penguji cita rasa kopi bersertifikasi internasional yang ia raih di bulan November tahun 2011 di Denpasar, Bali.

arif-said

Sedangkan Arif, yang saat kuliah di Melbourne, tapi sayangnya ia sama sekali belum bersentuhan dengan kopi di kota yang merupakan jantungnya industri kopi spesial di Australia. Ketertarikannya justru muncul saat pulang ke Indonesia dan melihat teman sekolahnya Irvan Helmi dari Anomali Coffee yang sedang diwawancara oleh sebuah stasiun televisi swasta. Saat keduanya bertemu Arif  langsung mengikuti kegiatan cupping kursus Barista di Anomali Coffee yang membawanya ke pusaran kopi spesial hingga sekarang.  Selama setahun lamanya Arif bekerja sebagai seorang roaster di St. Ali, salah satu roastery di Australia sebelum akhirnya memutuskan pulang ke Indonesia. Andrew dan Arif bertemu saat diperkenalkan oleh Adi W. Taroepratjeka dan langsung merasa cocok hingga selanjutnya memutuskan untuk berkolaborasi di Morph Coffee.

Roast to Order 

Mesin Joper yang mereka gunakan sudah dimodifikasi dengan sebuah probe untuk mengetahui tempertaur biji kopi hingga mereka bisa menggunakan piranti lunak Roast Logger. “Ini sebuah program untuk memudahkan mereplikasi profil roasting agar tetap konsisten walau pengaturan suhu tetap harus dilakukan secara manual.” kata Arif yang dulunya ia gunakan saat bekerja di St. Ali. 

aa4

Sebuah grafik dengan intensitas suhu yang menunjukan kurva menaik, datar, lalu turun, tampil dilayar komputer berikut indikator waktu dan suhu yang terjadi saat itu yang menurut Arif cukup presisi hingga akurasi satu desimal. Kurang lebih setelah 13 menit sesaat sebelum terjadinya crack kedua, kopi mulai dikeluarkan. “Kami hampir tidak pernah menyentuh crack kedua, yang salah satu tujuannya agar rasa dan aroma kopi lebih optimal” ujar mereka berdua. Morph Coffee mempertahankan prinsip “roast to order”, artinya mereka akan langsung mengirimkan kopi setelah selesai di roast dan belum dijual secara eceran di pasar swalayan.

Gudang kopi mereka yang bersebelahan dengan tempat roasting dilengkapi dengan pendingin udara untuk menghindari udara lembab. Sebelum dikemas dalam karung goni, biji kopi ditempatkan terlebih dahulu ke dalam plastik khusus berwarna hijau, untu meminimalisasi pengaruh udara atau aroma dari luar yang akan terserap oleh biji kopi.

Metaformosis

Mungkin dalam waktu tak lama Morph Coffee  akan segera menyelenggarakan kursus roasting sebagai bagian dari keinginan mereka berdua dalam berbagi pengalaman dalam bidang yang sampai saat ini belum ada satupun lembaga yang menyelenggarakannya.

Sebagaimana arti Morph, Sebuah metaformosis memang tengah terjadi pada industri kopi di Indonesia khsusunya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Morph Coffee merupakan salah satu artisan roaster yang sudah mengenalkan khazanah perbendaharaan rasa kopi Indonesia yang kaya termasuk memberi kesempatan kepada konsumen penikmat kopi untuk mencicipi kopi dari luar negeri.

Karena rasa kopi itu tak selalu harus pahit. Morph Coffee !

*  *  *

aa3

10 replies
  1. sikirun
    sikirun says:

    makin banyak roaster, makin banyak kopi lokal indonesia berkualitas yg di konsumsi negeri sendiri 😀

  2. Rama Coffee Roaster
    Rama Coffee Roaster says:

    Pasar kopi indonesia semakin penuh dengan pemain roaster dan barista berkualitas..it’s good.

  3. Andrew
    Andrew says:

    For all dedicated readers of Cikopi, Morph Coffee & Toni Wahid would like to thank you by presenting you with a gift.

    From now to the end of August, any orders through our webstore will be given a 5% discount when you enter the code “CIKOPI”.

    So what are you waiting for?

  4. Dendi
    Dendi says:

    Wah, boleh juga nih. Apakah mereka jual ketengan juga Pak TW? Pembeliannya langsung ke lokasi?

Comments are closed.