Saat berlangsungnya pameran Teh dan Kopi di kota Bandung minggu kemarin saya bergegas menemui Kasin, roaster sekaligus salah satu pemilik Kafana Coffee. Sudah lama saya ingin bertemu dengan beliau dan mengenalkannya kepada para pembaca seorang roaster yang namanya sudah sering saya dengar namun baru kemarin bertemu muka. Sejenak berbincang di booth pamerannya lalu saya mengusulkan untuk secara langsung untuk berbincang di tempat Kafana memproduksi kopi agar lebih leluasa dan bisa menyaksikan langsung Kasin melakukan kegiatan roasting.

Walau sudah lebih dari tiga tahun melakukan roasting dan memenuhi kebutuhan beberapa cafe di kota Bandung, Kasin masih tak hendak untuk berekspansi lebih jauh terutama untuk pasar di kota besar lain seperti Jakarta. Saat ini ia masih berkonsentrasi memenuhi pesanan yang terus datang dari para pelanggan di kota kelahirannya Bandung bersama rekan kerja sekaligus teman sekolahnya, Marga.

Menempuh pendidikan dibidang Teknologi Informasi di Wisconsin University, Madison, tapi jalan hidupnya justru berbelok ke bidang yang tak pernah ia pikir sebelumnya. Walau pernah berpikir untuk mengamalkan ilmunya di salah satu perguruan tinggi di Bandung, namun niatnya tak kesampaian dan justru semakin disibukan dengan hobi barunya, menggoreng kopi. Saat ini masih menjalankan bisnis keluarga di bidang manufaktur, tentu dengan kapital yang jauh lebih besar, tapi Kasin sudah kadung mencintai pekerjaan utamanya di dunia kopi.

Kami menempuh perjalanan menuju arah Lembang dari jalan Dokter Setiabudi dan mengarahkan kendaraan ke arah kiri menuju sebuah komplek perumahan. Di rumahnya yang luas, Kasin menempatkan mesin roasting buatan dalam negeri dengan kapasitas 3 kilogram di ruang tamu yang ia jadikan sebagai basis produksi. “Mesinnya cukup baik, walau buatan dalam negeri, sayang kapasitasnya masih kecil” sembari menuangkan 3 kilogram kopi Jawa pesanan salah satu pelanggannya.

Dengan seksama Kasin mulai melakukan pekerjaan yang selama ini ia tekuni dan mulai membuat coretan yang entah berupa rumus yang hanya dipahami oleh para roaster. Saya enggan mengganggunya dan membiarkan Kasin tenggelam dalam kesibukannya sambil matanya tak henti melihat perubahan warna biji kopi. Menjadi roaster harus berhadapan dengan suhu yang cukup panas akibat pembakaran yang dihasilkan dari mesin dan tentu saja rentan dengan dehidrasi. Sekitar 18 menit Kasin akhirnya menyelesaikan tahapan roasting-nya dan menunggu kopinya cukup dingin untuk dipindahkan ke dalam kontainer plastik.

Kafana Coffee memang masih memproduksi kopi dalam volume kecil, tapi Kasin sedang bercita-cita segera meminang mesin roasting dengan kapasitas yang lebih besar untuk memenuhi pesanan pelanggannya yang semakin meningkat. Saya melihat potensi Kafana Coffee yang akan terus tumbuh terutama untuk memenuhi kebutuhan di kota Bandung.

Untuk sahabat baru saya yang sederhana, semoga  Kafana Coffee akan melaju pesat sekaligus menambah daftar panjang roaster kopi spesial di Indonesia.

*  *  *

 

11 replies
  1. dell
    dell says:

    sukses dan jaya selalu di bisnis perkopian bwt pak kasin dkk
    dari aku yg pernah belajar mengenal ilmu tentang kopi kepada para beliau…
    hatur nuhun bapak”..

  2. raditya
    raditya says:

    saya sudah pernah mencoba roasting dengan mesin diatas bersama pa hendrik.dan hasilnya memamng memuaskan..

  3. sutrisno
    sutrisno says:

    @marga,kalau boleh saya minta kontak atau pricelist ke sutrisno2123@hotmail.com donk..ntar supaya next time saya bisa kontak bapak
    skali lagi makasih..
    oya,saya belum pake mesin espresso utk menikmati secangkir kopi..masih pake coffee press dan vietnam drip aja

  4. marga
    marga says:

    Trims pa Toni utk kunjungannya ke kafana, sayang sekali lg itu sy berhalangan hadir. Kapan2 kalau ke bdg silakan mampir lagi 🙂

  5. marga
    marga says:

    Salam kenal semua, saya marga, rekan pak kasin di kafana. Terima kasih sdh pada comment disini.

    @sutrisno&daniel: Untuk produk kafana saat ini belum tersedia di jkt, tapi kalau ada yg berminat bisa saya atur untuk delivery via paket.

    @andy kho (pelanggan setia kafana 🙂 trims buat sharingnya, senang sekali Anda bisa puas dgn kafana gold. Kapan2 kalo ke bdg kita ngopi bareng deh.

    @Air Hitam : moga2 makin sukses jg ya

  6. Andy Kho
    Andy Kho says:

    @daniel, iya setiabudi spm di bandung. Kalo di jakarta…. kurang tau deh… mungkin malah belum ada ya..

  7. Andy Kho
    Andy Kho says:

    Saya pertama kenal Kafana sekitar 2 tahun lalu dari kedai kopi kenalan di bandung yang pakai Kafana Gold Blend untuk espressonya.

    Sampai sekarang saya masih suka beli Gold Blend untuk konsumsi di rumah. Hal yang saya suka karena blend ini versatile, bisa cocok dinikmati sebagai espresso, cappucino, dan manual brew.

    Mas Sutrisno, biasanya saya beli di Setiabudi Supermarket. Disitu tersedia beberapa jenis Kafana blend dan single origin, ada yg bean & ground.

  8. sutrisno
    sutrisno says:

    Penasaran juga pengen icip2 hasil gorengan pak kasin.kayaknya ngga bisa dibeli onlen deh.

Comments are closed.