Bagi yang tidak sempat berkunjung ke pameran Food & Hotel 2011, berikut foto2 yang berkaitan dengan industri kopi tentunya. Pameran berlangsung selama empat hari dari tanggal 6 hingga 9 April di aula Jakarta Expo, Kemayoran, yang menampilkan para pemain industri hospitality dari dalam dan luar negeri. Pameran seperti ini banyak diselenggarakan di berbagai negara, Singapura, Thailand, Dubai, Shanghai, adalah tempat2 di Asia yang menyelenggarakan pameran serupa. Untuk kota Jakarta hanya berlangsung sekali dalam dua tahun dan Bali pada tahun 2012. Berikut, laporan singkat mengenai sebagian pemain kopi di Indonesia yang terekam dalam pameran yang penuh sesak dengan pengunjung selama empat hari kemarin.

Seen and to be seen, itu mungkin moto peserta pameran, tapi bagi pengunjungseperti saya, event ini ini digunakan untuk melihat sejauhmana perkembangan industri kopi di Indonesia yang sepertinya semakin berkembang. Pertama, walau banyak pemain dari luar, khususnya dalam bidang peralatan seperti mesin kopi, aksesoris, dan flavor, di beberapa booth produk lokal tak kalah bersaing dan menarik perhatian pengunjung pameran. Misalnya, Froco yang selama ini dikenal sebagai produsen kopi, juga merupakan pabrikan mesin roaster yang produk terbarunya FR-3 hanya bertahan selama satu hari setelah berhasil dilego di hari kedua dalam transaksi super singkat. Selain Froco, Anomali Coffee mengusung kebanggan terhadap kopi Indonesia dengan booth yang menyatu dengan Rotaryana, distributor mesin Nouva Simonelli dan blender Vitamix selain peralatan dapur komersial.

Kedua, kopi kapsul sudah mulai berdatangan, Saeco dengan sistem kapsul untuk keperluan individu/kantor serta semi komersial. Di sudut lainnya, Monin (PT Santino Coffee) diam2 memamerkan “Lavazza Blue” mesin espresso yang juga menggunakan teknologi kapsul beserta jajaran produk Lavazza. Sayangnya, kalau diibaratkan harga. kopi kapsul persis seperti mesin printer yang alatnya dijual murah, tapi tidak berlaku untuk tintanya. Mesin espresso kapsul banyak yang dijual dengan harga di bawah 10 juta, sebagian hanya 4 jutaan, tapi harga kapsul dijual dengan kisaran 4 hingga 10 ribu rupiah per buahnya.

Sistem kapsul memang masih sangat baru di Indonesia, dan beberapa produsen sudah mengeluhkan susah dan mahalnyanya mengimport kopi dalam kemasan alumunium foil ini sehingga mengakibatkan harganya yang melambung. Selain kapsul, PT David Roy mengeluarkan mesin espresso dengan sistem POD, melalui alat yang dinamai “frog” atau sang kodok sakti yang bisa menghasilkan kopi dengan crema tebal.

Saat melakukan perjalan dinas ke Singapura biasanya saya sering membeli Bon Cafe di supermarket, tapi khusus untuk produk food service, mereka punya produk unggulan, salah satunya tipe Gourmet blend untuk espresso, tapi percayalah, kopi dari Afrika Selatan dan Amerika Selatan ini sungguh nikmat bila diseduh dengan french press, must try !. Sayang saya tidak tahu harga kopi Bon Cafe ini,  maklumlah … Anda tahu kan maksud saya 🙂 Di Indonesia dipasarkan oleh Pandurasa Kharisma yang berpameran bersama PT Harvest Coffee Forenity yang memasarkan mesin espresso Conti.

Toffin Product menempati booth besar tepat di depan panggung tempat berlangsungnya Indonesia Barista Competition. Dalam jajaran produknya untuk pertama kali mereka memperlihatkan mesin espresso Vibiemme Replica kepada publik setelah dibuatkan kuis di blog ini beberapa waktu lalu. Selain Replica, mesin Vibiemme yang bersistem lever juga tampat dipamerkan beserta Vibiemme Lollo, powder/flavor, dan berbagai aksesoris barista.

Di dekat Toffin terdapat Caswells, distributor mesin espresso Rancilio dan Egro yang super otomatis. Classe 8, produk Rancilio terbaru yang menggunakan gas sangat menarik apalagi dengan adanya  fitur steam wand otomatis yang bisa diatur untuk cappuccino maupun latte.

PT Tritama Kawanmas membawa barista khusus dari Italia untuk mengoperasikan mesin La Spaziale tipe termutakhir, Seletron S40 yang dipenuhi oleh display elektronik. Selain tipe tadi, berbagai tipe mesin La Spaziale tipe Vivaldi S1 hingga S5 juga tampak dalam booth mereka.

Sekian laporan saya yang sungguh tak henti disuguhi kopi dari berbagai booth dan  & over to you …

* * * *

 

 


 

 

13 replies
  1. fahmi
    fahmi says:

    pak toni, saya tertarik dengan grinder kurps GVX2 menurut anda gimana pak? recomended yang utk penggunaan pribadi dan nantinya akan digunakan utk cafe?

  2. bebeto
    bebeto says:

    bodum french pressnya bisa beli di starbucks mana? ada jual di starbuck soekarno hatta? ada yg bodinya stainless steel ga, biar ga takut pecah…

  3. Adrian Zmith
    Adrian Zmith says:

    pak Toni, saya tertarik untuk mengulas mesin grinder untuk sehari-hari (dan mesin dengan sistem tamper standardnya kalau berkenan 🙂 )

    ~Z
    ~a coffee lover is a happy laughter

  4. Mr.LoveCoffee
    Mr.LoveCoffee says:

    Mau tanya itu sistem coffee pod uda mulai ada juga di indo. Beli dimana yah?

  5. ipungmbuh
    ipungmbuh says:

    Amboi mantapnyo *mabok kepayang*
    Sayang waktunya pas bentrok sama jadwal ke luar kota.

    Puteran selanjutnya mesti dateng ini 😀

  6. adi
    adi says:

    untuk sekelas bodum french pressnya itu pernah dengan ketidak sengajaan tangan saya terluka karena terlalu bersemangat membersihkan….hehehe…. 🙂

  7. Yoga
    Yoga says:

    Sangat menyesal tidak berkesempatan ke Kemayoran kemarin. Terimakasih banyak untuk tulisan ini, Mas.

    – Iya tuh, reme dan seru ! …

  8. Enrico
    Enrico says:

    Yang krups grinder saya ada di rumah kang, andelan saya tuh hehehe. Krups GVX2. Tapi memang sih kalo ngegrind suka uneven dan clumping.

    Yang booth BODUM saya liat koq harga barangnya overrated ya. Kocokan elektriknya (dimana mereka geje saya beli di surabaya cuma 30ribu kurang) mereka jual dengan harga nyaris 400ribu! Buat saya overkill untuk barang yang ga ada fitur tambahan dibanding produk sejenis. Saya kira tadinya tuh barang bisa sekalian manasin hahaha…

    – Beli Bodum di Starbucks, agak lebih miring harganya 🙂

  9. Endang
    Endang says:

    Duh, keren banget nih pameran, foto2nya juga bagus. French-press yg merk Bodum bisa beli dimana ya.

    – Di Starbucks Bu, harga lebih murah.

  10. arry.etanol
    arry.etanol says:

    love food, love coffee, love equipment connecting to food and coffee … wkwkwwk.. liat pameran gitu menahan hasrat shopaholic 😀

    – Sama, apalagi kitchen equipment yang harganya aduhai itu ..

Comments are closed.