Sudah lama saya ingin membuat tulisan ini dan moga2 pengalaman pribadi ini bisa dijadikan salah satu rujukan dibalik impian sebagian orang yang ingin segera memiliki mesin espresso. Sebelum menjadi penyesalan, ada baiknya Anda menyimak pengalaman pribadi saya sebelum memutuskan untuk meminang mesin espresso yang sudah diidamkan. Lupakan posting dan foto2 saya di blog yang menampilkan keindahan krema dan desain mesin yang menawan. Inilah behind the scenes dengan mesin espresso.

Banyak yang terobsesi dengan profesi Barista yang bekerja di belakang bar dan tertarik dengan cara mereka membuat kopi dan tiba2 ingin memiliki mesin sejenis. Hmmm, sebaiknya lupakan dulu romantisme ini, Barista adalah orang yang terlatih dengan muscle memory yang sudah terasah. Cara memegang portafilter, mengoperasikan grinder, dan dosing, tamping, berpadu dalam sebuah gerakan yang sangat luwes.

Tentu saja Anda bisa seperti mereka dengan latihan intensif secara terus menerus lalu memproklamasikan diri sebagai seorang Barista. Tapi tentu tidak sesederhana itu karena profesi ini bukan hanya berbekal kemampuan teknis, mereka juga harus punya pengetahuan luas tentang pekerjaannya, belum lagi passion, sebuah kata kunci yang membuat mereka bisa berbagi cerita tentang kopi begitu menarik. Intinya, Barista bukanlah operator yang tinggal memencet tombol mesin espresso, mereka adalah garda terdepan yang berhadapan langsung dengan end-user dalam industri kopi. Walau di sana-sini masih banyak Barista yang belum terlalu dihargai dengan kompensasi yang pantas, tapi di beberapa tahun terakhir ini saya melihat semakin meningkatnya minat orang untuk terjun ke dunia Barista.

Kembali lagi kepada niat Anda untuk membeli mesin espresso, sebaiknya menentukan dulu berapa budget yang dianggarkan dan jenis mesin yang diinginkan. Mesin espresso terdiri dari banyak jenis, ada yang menggolongkan dari sisi operasionalnya yang dibagi menjadi tiga bagian : manual, semi otomatis, dan fully automatic yang tinggal pencet tombol itu. Dari segi penggunaan mesin espresso juga bisa dibagi untuk keperluan domestik atau di rumah dan juga untuk keperluan komersial. Saat ini, saya tidak bermaksud membahas satu persatu perbedaan ketiga jenis mesin espresso tersebut karena artikelnya akan terlalu panjang. Cukup saya asumsikan bahwa mesin yang biasanya diminati adalah yang semi auotomatis di mana pengguna masih terlibat dalam tahapan pembuatan kopi seperti grinder, dosing, tamping, dll.

Bicara tentang harga artinya Anda harus menyiapkan segepok uang yang tak sedikit mengingat mesin espresso harus dilihat sebagai lifetime investment. ECM, Rancilio Silvia, Vibiemme, La Spazialle, ECM Barista, dan beberapa mesin espresso yang pernah saya ulas rentang harganya di atas 9 hingga 25 juta rupiah. Semuanya sudah masuk kategori light commercial dengan berbagai kelebihan dan fitur yang menarik. Mahal bukan ? Hobi ini memang tak murah dan daftar belanja akan bertambah dengan berbagai aksesoris wajib seperti tamper, picther, thermometer, timer, demitasse, shot glass, serta knock box.

Sudah lengkap alatnya ? Belum karena harus dilengkapi dengan grinder. Situs ini selalu berprinsip untuk selalu mendahulukan membeli grinder terlebih dahulu sebelum mempunyai mesin espresso. Mengapa ? Semahal apapun mesin espresso yang Anda beli seperti La Marzocco GS3 yang 75 jutaan itu, tidak akan pernah berfungsi dengan maksimal tanpa dilengkapi dengan sebuah grinder yang bisa menggiling untuk kehalusan minuman espresso.

Harga grinder? Siapakan lima juta ke atas hingga 12 jutaan untuk sebuah grinder kelas atas. Lho kan Hario Skerton bisa ? Tentu, bila Anda maksa dan yakin kalau hand grinder ini bisa jadi teman mesin espresso Anda. Skerton memang mampu membuat gilingan kopi untuk espresso, tapi dari sisi kepraktisan dan kecepatan kerja akan menjadi kendala. Diperlukan 75 kali putaran untuk 10 gram kopi karena saya sudah mencobanya untuk satu shot. Bila gagal, siapakan tenaga ekstra lagi, begitu seterusnya. Begini saja, bila Anda mampu membeli mesin espresso yang 10 juta ke atas, mengapa tidak mau investasi untuk grinder yang bisa mempercepat kerja dan tentu saja menghemat tenaga dengan harga minimal 5 juta ?

Pada pokoknya, selain untuk mesin espresso, grinder adalah jantung untuk mendalami hobi kafein dan pintu masuk tak berbatas untuk mengadakan eksperimen dengan cairan hitam ini. Sebuah grinder yang bagus akan membuat kopi Anda jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan kopi yang sudah digiling oleh penjual.

Memiliki grinder artinya mempunyai kebebesan untuk menentukan grind-setting berbagai metode seduh dari mulai espresso, french press, pour over, syphon, Vietnam drip, dan seabreg alat seduh lainnya. Grinder yang bisa melakukan berbagai seting tentu punya harga tersendiri dan diharapkan Anda tidaklah terlalu mengekang anggaran untuk alat yang maha penting ini.

Kedua, Anda paham kalau membuat espresso itu tidak mudah. jangan pernah menyangka jika untuk menghasilkan espresso yang 30 ml itu perlu usaha yang tidak sedikit dan seabreg kesabaran terutama pada saat mulai melakukan shots pertama. Barista biasanya membuang 3 hingga 5 shots awal sambil terus menyesuaikan grind setting agar extraction time tidak under dan over. Intinya membuat minuman ini super ribet dan perlu ketaletenan. Hal yang perlu diketahui juga bahwa membuat espresso itu menimbulkan kotoran akibat bubuk kopi yang berhamburan ke sana sini. Cairan espresso yang pekat juga mudah sekali mengotori meja dan lantai dan bila didiamkan akan berbekas dan sulit untuk dibersihkan.

Selanjutnya, listrik di rumah Anda setidaknya berdaya di atas 3500 watt. Bila ya, minimal Anda tidak harus mematikan dulu beberapa sumber listrik yang memakan daya besar demi menyalakan mesin espresso yang memang berdaya 1200 watt ke atas. Bila mesin espresso yang satu group saja sudah bisa memakan daya listrik yang besar, maka rumah saya harus menyiapkan listrik yang jauh lebih besar karena unboxing mesin dua group bisa menghabiskan listrik 4000 hingga 6000 watt.

Oh ya, bersiap untuk tagihan listrik yang akan sedikit melambung karena hobi baru ini. Hindari mesin espresso yang dilengkapi dengan sistem listrik 3 phase dan harus membuat instalasi khusus walau mesin domestik biasanya hanya menggunakan single phase seperti yang biasa kita gunakan untuk keperluan di rumah.

Bekerja di depan mesin espresso juga tidak senyaman yang banyak diperkirakan orang. Mesin ini mengeluarkan energi panas akibat dari boiler yang mendidihkan air belum lagi terkena cipratan air panasnya.

Sebagaimana sebuah mesin, alat ini perlu dirawat secara teratur dari mulai membersihkan group head, back flush, hingga descaling.  Perawatan rutin terutama di bagian group head akan membuat rasa kopi terjaga tanpa terpolusi oleh kotoran bekas ekstraksi yang banyak menempel di bagian group head. Sekali lagi, memiliki mesin espresso artinya berkomitmen untuk merawatnya karena bagaimanapun mesin ini tidak akan bekerja secara maksimal bila penuh dengan kotoran.

Itu hanya sebagian kisah saya selama ini dengan mesin espresso, masih banyak pengalaman lain yang belum saya tulis di sini. Tapi percayalah, di samping kendala2 yang menghadang, saya bisa lupa waktu bila sudah berhadapan dengan mesin ini. Banyak ulasan tentang mesin espresso yang saya kerjakan hingga melewati dini hari karena keasyikan bila sudah memainkan mesin ini. Bila sudah jatuh cinta, rasanya sulit untuk memutuskan  love affair yang akan terjalin terus.

Saya sepenuhnya percaya kalau pembaca akan mengambil keputusan yang tepat dan tidak akan pernah menyia-nyiakan mesin espresso Anda sekedar menjadi pajangan di sudut dapur. Sayang kan ?

28 replies
  1. Isnanto de Sinto
    Isnanto de Sinto says:

    Dear Pa’ Tonny,

    Thanks banget buat semuanya, istri saya ada rencana untuk buka usaha caffe kecil pada mobil combi, seperti di daerah “sono” katanya. dia bener2x tertarik untuk memulai usaha ini pada salah satu parkiran mall.

    Mobil sudah ada, mesin apa yang cocok ya pak? kira kira untuk mesin, grinder de el el maksimal 40 lah. untuk sewa lahannya saja sudah 4-an per bulan

    Apakah ECM GIOTTO PRO (35) atau ada yang lainnya seperti iklan bilang, kalo ada yang lebih baik kenapa harus yang lebih mahal he he he……

    thanks atas info dan segalanya.
    Salam dari kami berdua

  2. fatwa yus haryanto
    fatwa yus haryanto says:

    salam< mohon rekomendasinya dunk untuk pembelian mesin espresso, grinder, dan mesin roasting nya dunk, sekalian asecoris seperti gelas dan perlengkapan lainya

  3. poltakmarbun
    poltakmarbun says:

    aha!! keinginan saya untuk terun ke dunia per-kopi-an cukup terbantu dengan artikel ini, kini saya tau kalo untuk memulainya adalah menebus GRINDER… Terimakasih banyak pak Tony…

  4. Belly
    Belly says:

    Haii…
    beberapa bulan terakhir saya tertarik dg dunia “kopi” hingga saya bersama teman saya tertarik untuk membuat usaha coffee shop tapi dengan skala sederhana aja dulu
    yang ingin saya tanyakan mesin espresso apa yg cocok untuk usaha saya nanti yang tidak terlalu mahal harganya
    dan dimana saya dapat belajar untuk jd Barista
    thanks

  5. Anne
    Anne says:

    Hai..
    We are going to open an European style cafe and are in process of selecting key equipment.Would u please be as kind as to advise where do u have a sales point in the region and whether u have a local service represenatative for espresso machine?
    Thank You,
    Regards,
    Anne-Penang,Malaysia

  6. Alwin
    Alwin says:

    Terima kasih untuk ulasan tentang mesin espresso. Saya agak2 nyesel jg udah beli rancilio rocky..sedangkan grinder masih merek gaggia =_=

    Sekarang jadi terpancing untuk beli mazzer luigi…

    Artikel yang membangun serta membuka mata saya =)
    trima kasih pa Toni,
    God bless

  7. Selwyn
    Selwyn says:

    Ya pak Toni, walaupun sudah di wanti-wanti oleh pak toni seperti artikel di atas, tapi tetap saja ini merupakan hobi yang menarik dan menantang apalagi kalau pekerjaan anda bergelut dengan makanan.

    belum lagi kalau ada kolega, teman, atau sodara yang main2 ke rumah dan kita bisa menyajikan kopi yang mantab benar2 mendatangkan kepuasan tersendiri.

    sekali lagi terima kasih atas ulasan2 yang luar biasa pak Toni, God Bless!

  8. Kassa A. Karman
    Kassa A. Karman says:

    Pak Toni…, klo saya mencari mesin kopi dan grinder hanya dengan budget kurang lebih 13 juta kira-kira apa saran dari Pak Toni.

    Terima Kasih Sebelumnya

    – Top la Spaziale, Anfim, Compak, Mazzer, semuanya grinder yang pernah saya coba dan diulas di blog ini.

  9. Hery Ishak
    Hery Ishak says:

    Ada lagi yang paling penting sebelum membeli coffee machine, yaitu : Siapkan “uang”nya dulu huaa..kak..kak..kkk.

  10. sobari_bari
    sobari_bari says:

    Benar adanya setelah melalui hal tersebut,……. sudah jelas?

    di teruskan ke After salesnya, spare-part tersedia atau tidak ada, atau indent…., pilih yang mana …. setelah itu.

    sobari 081548195027 kring.

  11. Gary S
    Gary S says:

    Wah informasi yang bagus nih pak. Semoga blognya tambah sukses. Nanti cobain single origin dari pappa coffee pak. We Will let u know. 🙂

  12. Zuli
    Zuli says:

    Ini yang kedua kali saya kirim komentar di cikopi. Wah ternyata menjalani hobi sama mahalnya dengan hobi lain (golf, mancing, otomotif dll) edan euy…. 🙂
    Tapi kalau sudah menjadi hobi, untuk sebagian orang uang tidak jadi masalah. Saya sih kalau gak bisa beli mesinnya, ya beli saja espresso nya di cafe hehehe…

  13. charles
    charles says:

    Don’t skimp on grinder.
    The best advice i ever received on coffee world.

    Bahkan waktu mesin pertama saya yang harganya 700 ribuan, saya sudah memberanikan diri meminang Mazzer Super Jolly.

  14. Hery Ishak
    Hery Ishak says:

    Keren kang Tony…
    Ulasan yg sangat mendasar, untuk pencinta kopi “pemula”, memang dari sinilah memulainya. sebelum masuk pada hal-hal yg lebih rumit he he he…maju terusss…

  15. Adi
    Adi says:

    setuju banget om toni, tapi saya bingung definisi dengan barista, barista di starbucks bukan hanya ngerjain kopi, tapi juga dishwashing, cs, hub.dengan partner rekan kerja, justru malah ga fokus di kopi, imho 🙂

  16. Enrico
    Enrico says:

    intinya dengan beli mesin espresso mah berarti kang toni dan kita semua berkomitmen kepada “istri kedua” heeekheeekheeeekkkk…

  17. fandy
    fandy says:

    salam kenal pak toni…
    saya tidak tahu menahu tentang kopi, 5 tahun yg lalu saya membeli mesin espresso electrolux, alasan beli ya cuma pingin. setelah dicoba, lha ini mesin kopi apa ya?? hehehe. lha espresso saja saya tidak tau.

    hasil googling espresso electrolux mengarah ke “mypotret”. ternyata pak toni jg memakai mesin ini.
    lalu berlanjut ke “cikopi” yang membuat saya jadi banyak tau tentang perkopian.

    hasil bongkar2 dapur, espresso electrolux saya sudah berkarat, sendok & tamper hilang.

Comments are closed.