Sulit untuk membuka paragraf tentang seorang Daniella Halim (30) yang menjadi tuan rumah  saat saya berkunjung di Wak Noer’s Loewak, kota Medan hari Senin sore kemarin. Mengenakan blouse berwarna biru gelap dan terusan berwarna krem, ia langsung mempersilakan saya duduk di galeri kopi Wak Noer sambil mempersiapkan peralatan Hario Syphon dan french press untuk menemani obrolan kami di sore yang sejuk di kota Medan.

Saat kuliah di Amerika, hampir setiap pagi Daniella menyambangi  Commonwealth Avenue 580 kota Boston Amerika tempat gerai Starbucks, untuk memesan latte. Minuman ini akan menemaninya melakukan aktivitas perkuliahan yang padat di Boston University, School of Management dengan konsentrasi Marketing.  Kisah cintanya dengan kopi mulai tumbuh sejak saat itu, dan jadilah ia berkarir sebagai Brand Ambassador untuk perusahaan yang memproduksi Wak Noer’s Loewak sejak tahun 2009 kemarin.

Perusahaan tempatnya berkarir, Wak Noer’s Loewak, adalah sedikit dari eksportir kopi khusus kopi luwak di Indonesia yang pernah saya tampilkan disini saat bertemu dengan Phenny Stephen, yang berhasil memasarkan kopi ini ke berbagai negara di Eropa, Asia, dan Amerika.

Daniella tidak canggung menyiapkan alat kopi seperti syphon.  Ia menimbang biji kopi, menggilingnya, dan jemari tangannya mulai melakukan ritual penyeduhan kopi dengan syphon. Aroma kopi Wak Noer mulai menyebar dan ia mempersilakan saya menikmatinya. “Fruity after taste and perfect !” komentar singkatnya tentang kopi luwak ini.

Saya tidak berani bertanya apakah “Mocha” anjing kesayangan Daniella yang merupakan campuran dari hasil “kecelakaan perkawinan” antara trah Mini Pinscher dan Shih Tzu juga dibiasakan meminum kopi. Tapi rasanya Daniella sukar dihentikan kalau sudah berbicara tentang minuman kesukaannya ini, hingga ia tetap “memaksa” saya untuk melanjutkan gelas kedua dengan alat french press.

Ini jawaban Daniella saat ditanya satu kalimat tentang dirinya : “I’d like to never contain myself in one sentence. Too many possibilities in life to conclude in 1 sentence”. Jadi, jangan berbicara tentang kegagalan dengan Daniella karena “hope” atau harapan selalu ia dapatkan dalam pesan moral film romantic comedy kesukaannya disela kesibukannya menjaga stamina di pusat kebugaran.

Saat saya datang, mereka masih sibuk mempersiapkan pembukaan coffee house dan galeri Wak Noer’s Loewak di pusat kota Medan. Cafe-nya yang di desain dengan gaya kolonial masih terus dipercantik dan rencananya akan segera dibuka secara resmi awal tahun depan. Masih banyak yang akan dilakukan oleh Wak Noer’s Loewak untuk terus menampilkan salah satu produk unggulan Indonesia yang eksotis ini.

Terima kasih Daniella atas obrolan ringan di sore hari dengan secangkir kopi Wak Noer’s Loewak yang mengawali kunjungan saya di kota Medan.

*  * * *

12 replies
  1. wallflowers
    wallflowers says:

    waoww… baru kali ini nih baca artikel yg ini… kayanya ini artikel bener2 lebih seger dr yg lainnya…. hehhehee Daniella emang “fresh roasted”

    – Daniella, ahem aja … 😀

  2. Luwak Coffee
    Luwak Coffee says:

    The edible coffee berries of Arabica are reported to have the most excellent aroma and most spirit. Robusta, conversely, presents an Earthier olfactory taste. It has fewer flavors since it possesses more caffeine proportion. As measured up to other kinds, Arabica coffee has better taste, being more aromatic plus better-off. These coffee plants basically cultivated finest along higher altitude places. It can’t grow and endure within low temperatures or frost. This creates Arabica coffee beans harder to breed, needing much of attention and care. It usually grows in very high altitudes around 3,000 feet.

  3. Wak Noer
    Wak Noer says:

    Thank you untuk supportnya. =)

    Mba’ Putri : Alamat Roemah Kopi Wak Noer, Jl. Uskup Agung No. 15, Medan.
    Telp : 061. 4513320

    Mba’ Dharma : Thank u Mba… Singgah lagi ya, barengan team-nya.

  4. Dharmawaty Chang
    Dharmawaty Chang says:

    Slamat Sukses luar biasa buat RWN…selain sajian kopinya yang yummy..kita juga dah nyobain Lemon honey nya yg asem2 segeeerrr…cobain dech
    Masalah lokasinya.. so cozzy…nice, BEST DESTINATION in TOWN, 2thumbs

  5. Lulu
    Lulu says:

    Sukses untuk Wak Noer’s Coffee! Bangga euy rasanya lihat profil usaha-usaha kopi di Indonesia. I wish someday to follow their steps to success 🙂 Salute!

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] dengan testimonial dari salah satu chef White House di Amerika, review positif dari Toni Wahid, coffee blogger kondang Indonesia, serta beberapa foto yang tampak menghiasi dinding interior RKWN seperti izin dan […]

  2. […] dengan testimonial dari salah satu chef White House di Amerika, review positif dari Toni Wahid, coffee blogger kondang Indonesia, serta beberapa foto yang tampak menghiasi dinding interior RKWN seperti izin dan […]

Comments are closed.