Ini cafe kedua yang saya kunjungi di hari pertama saya berada di kota Seoul walau sebelumnya tidak direncanakan. Tujuan saya ke kawasan Hongdae yang dipenuhi oleh para mahasiswa dengan pakaian modis adalah untuk mengunjungi Coffee Prince, sebuah lokasi pengambilan gambar drama Korea dengan judul yang sama. Kaldi Coffee Club adalah sebuah roaster yang web nya berbahasa Korea, sayang tanpa terjemahan Inggris. Satu hal yang menarik, mereka melengkapi cafe-nya dengan berbagai pernik dan peralatan kopi yang sangat menarik dari berbagai merek.

Berbicara mengenai mesin roasting, saya seringkali melihat beberapa kedai kopi hanya menjadikan alat ini sebatas gimmick untuk menarik pengunjung. Mereka menempatkan mesin roasting terutama yang berkapasitas kecil di etalase warung kopinya agar terlihat oleh orang yang lalu lalang, tapi sebenarnya tidak melakukan aktivitas apapun. Apalagi beberapa mesin yang saya tahu dari spesifikasinya bukanlah yang termasuk smokeless dan harus dilengkapi dengan tabung pengatur ventilasi. Biasanya mereka tidak menjual house blend dan tidak akan menjawab kalau ditanya kapan kopinya di sangrai. Tapi berbeda dengan Kaldi Coffee Club yang dimiliki oleh Lee Won Jun dimana mereka melakukan sendiri roasting kopi yang didatangkan dari berbagai negara dan menjual beberapa blend hasil racikan sendiri.

Ruangan yang luas sekitar 150 meter persegi ini dilengkapi dengan dua mesin roasting yang salah satunya untuk keperluan laboratorium. Saya betah berlama-lama di sini karena mereka menjual berbagai alat penyeduh kopi terutama buatan Jepang, apalagi kalau bukan Hario disamping beberapa mereka dari negara lainnya. Menurutnya, untuk masalah kopi warga Korea sangat percaya dengan produk dari negara Jepang yang mempunyai kualitas terbaik terutama untuk coffee drip dan berbagai macam aksesorisnya. Saya cuma mengamininya.

Satu teko air ukuran satu liter yang warna warni berharga 500 ribu rupiah, syphon coffee maker dijual dengan harga hingga dua juta. Harga yang menarik bukan ? Tapi di sini saya memperoleh satu buah alat penyeduh drip merek Kalita yang terbuat dari keramik dengan harga 90 ribuan.

Sambil menikmati kopi Guatemala yang baru saja di sangrai lima hari lalu dengan aroma nan harum saya harus segera bergegas menuju ke Coffee Prince karena malam sudah semakin larut dan cuaca semakin dingin.

* * * *

5 replies
  1. Widya
    Widya says:

    Dream …..
    itu yang bisa saya sematkan di kedai ini … dari pintu masuknya keren abis ….
    bisa di aplikasikan di sini …..

  2. kalifadani
    kalifadani says:

    Waktu saya tanya teman saya dari korea, tentang tempat favorit dia disana. Dia langusung bilang Hongdae. Begitu googling, langsung nemu artikel ini… Langsung terpikat tempat ini..! 🙂

  3. Lulu
    Lulu says:

    Liputannya inspiratif Kang Toni, dua jempol! Langsung lanjut baca posting Coffee Prince. Itu dia nama serial drama yang saya lihat pakai hario buono hehehe 🙂

  4. Enrico
    Enrico says:

    Whooo hoo! An update spree! This makes my afternoon coffee (woke up late…) a whole lot better! Hatur nuhun Kang 😀

Comments are closed.