I like you. Whether you’re a man, or an alien — I don’t care anymore. I tried getting rid of my feelings, but I couldn’t… (Coffee Prince)

Rombongan turis perempuan muda dari Singapura datang ke Coffee Prince dan langsung melihat-lihat lokasi shooting drama Korea dengan judul yang sama. Ada yang berfoto di depan poster Coffee Prince, yang lain memesan kopi dan terus bertanya kepada waitress tentang pengalaman mereka saat cafe di kawasan Hongdae ini dijadikan setting drama yang menuai sukses besar. Bukan hanya turis dari Singapura, beberapa wisatawan dari negara lain juga berprilaku sama, mungkin karena antusiasme mereka yang berbahagia sudah berhasil menginjakan kaki di “tanah suci” para penggemar berat drama seri Korea.

Saya tentunya berharap menemui waitress secantik dan seganteng poster film Coffee Prince, walau harapan itu pupus seketika saat tiba di sana. Hanya mengingatkan diri sendiri bahwa para bintang film tersebut hanya ada di dunia khayalan yang diciptakan dari sebuah novel . Jadilah Coffee Prince menjadi tempat ketiga yang saya kunjungi sembari mencoba merasakan atmosfir coffee shop yang digila-gilai oleh para anak2 muda terutama perempuan yang mungkin punya harapan yang sama, bertemu dengan para bintang serial ini.

Baiklah, ini coffee shop biasa yang direnovasi oleh sutradaranya yang lokasi tepatnya berdekatan dengan Hongik University, tapi agak tersembunyi oleh pagar dan rimbunnya pohon di halaman cafe tersebut. Saat masuk ke dalam cafe pengunjung langsung akan menghampiri bar tempat pemesanan minuman kopi yang wajib sebelum memesan makanan kecil.

Di banyak dinding terdapat berbagai memorabilia drama seri Coffee Prince seperti foto, tanda tangan para artisnya, dan berbagai pernik yang digunakan saat mereka melakukan pengambilan gambar di sini. Mayoritas pengunjungnya adalah kaum hawa, jadi saya adalah satu2nya sang “coffee prince”  sambil duduk manis di tengah obrolan berbagai bahasa yang tiada henti tentang film ini.


Caffe Borgia adalah menu kopi saya malam itu, sebuah flavored coffee dengan kombinasi yang pas antara wangi jeruk dengan hangatnya kopi yang ditaburi whipped cream di atasnya. Kopi yang saya pesan ini ternyata di luar dugaan nikmatnya. Biasanya saya agak enggan dengan berbagai aroma yang dimasukan ke dalam kopi, tapi untuk yang satu ini  harus dibuat perngecualian, simply one of the best flavored coffee yang pernah saya coba selama ini.

Selebihnya, Coffee Prince memang sangat terkenal serta menjadi salah satu tujuan para turis. Bila Anda penggemar drama seri yang marshmallow ini, cafe ini adalah tempat yang harus dikunjungi saat berkunjung di Seoul, Korea Selatan. (Tempat ini direkomendasikan oleh Hendri Kurniawan yang diam2 ternyata penyuka drama Korea 🙂 )

* * * * *

6 replies
  1. Imelda
    Imelda says:

    Whuaaaaaa… I looooooveeee this Korean drama. Iri dengan Pak Toni yang sudah bisa menginjakkan kaki di sini :p

  2. Lulu
    Lulu says:

    Mantaap kang Toni! Salam dari istri saya hehehe 🙂 Dia ga suka kopi dan ga pernah baca blog ini, eh tapi begitu saya bilang ada liputan ke coffee prince, langsung semangat 😉

Comments are closed.