Saya memang kurang punya kesabaran untuk menunggu air mendidih dan ingin sesegera mungkin bisa menikmati segelas kopi. Dari dulu ingin punya alat yang bisa menyediakan air panas setiap saat tanpa harus melakukan reboil dan dengan suhu yang tetap. Termos listrik merek Zojirushi buatan Jepang ini  memberikan jawaban untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan fitur yang sudah saya idam2kan sejak dulu (thanks Hendri Kurniawan !).

Alat pintar ini akan mendidihkan air hingga mencapai 100 derajat celsius lalu turun pada suhu yang kita inginkan dan yang terpenting temperaturnya bisa konstan pada 98 derajat, cocok untuk menyeduh kopi kapanpun saya mau.

Zojirushi adalah perusahaan yang hampir berusia satu abad yang beridiri sejak tahun 1918 di kota kelahirannya Osaka. Memulai produknya dengan botol vakum yang terbuat dari kaca dan sudah menjadi standard bagi produk yang sama di dunia hingga saat ini.

Mereka selalu melakukan berbagai inovasi terhadap produk2nya walau harga jualnya bisa berkali lipat dibanding produk sejenis. Perusahaan Jepang ini misalnya punya “slow rice cooker” yang kontainer dalamnya terbuat dari tanah liat, yang membuat nasi lebih semerbak dan lembut sebagaimana orang tua kita dulu yang menanak nasi dengan material yang sama.

Termos listrik Zojirushi ini untuk memenuhi kebutuhan siapa saja yang menginginkan air panas setiap saat tanpa harus memasak air terlebih dahulu. Terdapat empat pengaturan suhu yakni : 98 derajat untuk menyeduh kopi, mi instan, dan teh hitam. Lalu 90 derajat untuk menyeduh teh hijau dan 80 untuk teh hijau yang berkualitas tinggi karena lebih t rentan terhadap suhu tinggi. Terakhir adalah 60 derajat untu keperluan susu formula.

Tinggal masukan air sesuai dengan kapasitas, lalu atur suhu yang diinginkan dan biarkan termos ini bekerja untuk 30 menit kedepan. Setelah mencapai suhu didih atau 100 derajat, Zojirushi akan terus memanaskannya selama dua menit untuk kemudian turun pada suhu yang telah kita atur sebelumnya.

Selebihnya tidak ada lagi reboil, kecuali kalau saya menambahkan air atau hubungan listrik terputus. Dengan suhu yang tetap terjaga secara terus menerus maka setiap saat kita hanya tinggal menekan tombol dispense untuk mengeluarkan air panas. Praktis bukan tanpa harus menunggu air mendidih di kompor.

Fitur lain adalah auto shut-off saat air sudah kurang dari batas minimum dan fungsi timer atau pengatur waktu. Kita hanya tinggal menekan timer 6 hingga 10 jam dan termos akan “tertidur” dan kembali memanaskan air pada waktu yang telah ditentukan. Dengan fungsi ini maka kita bisa mengatur timer sebelum kita tidur dan air panas sudah tersedia keesokan harinya. (Cocok buat saya yang pemalas ini 🙂 )

Selain itu bagi cafe yang sering mengambil air panas dari mesin espresso, alat seperti termos listrik Zojirushi ini bisa jadi solusi yang tepat agar tidak mengganggu kinerja mesin yang ngos2an karena harus kembali menarik air dan melakukan pemanasan ulang di boiler nya. Saya rekomendasikan bagi siapa saja yang menuntut kecepatan dan kepraktisan untuk mendapatkan air panas setiap saat dengan suhu yang konstan.

TIPS PENTING : Setelah mencoba beberapa hari saya mengetahui bahwa flushing wajib dilakukan (20ml sudah cukup) terutama saat termos dalam keadaan idle cukup lama. Hal ini dikarenakan air yang masih berada di saluran pipa mempunyai suhu yang lebih rendah dibanding dengan yang di kontainer.

Di Jakarta bisa di dapatkan di Grand Lucky SCBD, telepon (021) 515-2836.

Happy brewing !

14 replies
  1. budi
    budi says:

    That’s the way it should be. 🙂
    I’m one of Tom fans, some of the best coffee I got come from his greens.

    Here’s his summary in 06:55
    “pre-wash the filter, preheat, bloom and pour *SLOWLY* with control”

    The only difference with me, maybe on how to control the water-coffee ratio.

    Cheers

  2. budi
    budi says:

    Jeez pak Hendri (HK), no not master, a geek it is. 🙂 But coming from big coffee consultant like u is quite flattering, but I can’t take it.

    OK since I know I’m talking to an expert I’ll try to explain my point. If u notice the V60 opening hole is much much bigger than other coffee Dripper. Direct pouring like the picture will causing coffee were extracted on a very short time and very localized (only near center area ). Hope that explain the general idea.

    Agree that your palatte is the ‘king’. But I’m assuming if someone willing to INVEST +/- IDR 2 million for a “Baby Thermos” LOL. This is a person who will more care for how his coffee tasted. If not he could just buy auto coffee drip for a lot less (+/- IDR 200000) and save from all the hassle and the headache. I guess that’s my bad assumption. 🙂

    Maybe I should say sorry if step on somebody toes 🙂 But if it were me, I’ll be more grumpy when someone said my expensive ‘Uber Cool’ gadget with fuzzy logic controller is just a ‘baby thermos’. 😀 Ooo well, that’s maybe only me. 😀
    Again sorry, if this is consider offending, NOTHING PERSONAL.
    Cheers.

  3. HK
    HK says:

    Unfortunately yes, I’m familiar with the terms 🙂
    But pretend that I don’t, I’d like to learn from Pak Budi, please share to us (me and perhaps all the reader) about it. I’ve been reading your comments through out this blog and i have a conclusion that you truly are a MASTER, and I think you are able to start your own blog too, I’d be your die-hard reader.
    Pak Toni, am kindly asking for your permission to let people share their knowledge in your blog, perhaps you could just make one section dedicated to all the reader who wants to share their knowledge about coffee making.
    BTW, Pak Toni, do you enjoy the coffee you brewed with this boiler and dripper regardless that some might say that it’s weak/under-extract or strong/over-extract?
    I personally drink my coffee to please my own palate, regardless how i brew my coffee 🙂

  4. luvkatz
    luvkatz says:

    Nah ini dia yang saya pake di rumah hehehe waktu itu pas anak pertama lahir.. di rumah ga pake galon, hanya water treatment system tanpa pemanas. eh pas lagi jalan di toko bayi, ketemu alat ini 🙂

    Same stuff on my kitchen.. but it looks ten times better on your blog kang Toni. Nicely done!

  5. budi
    budi says:

    HK my man, Here I’m using the word “Strength(strong vs weak)” NOT only “extraction rate”. Are you familiar with this word?
    Also are you familiar with the Hario V-60 used by Mr. Toni and why it was design like that?
    I mean do you know the features of V-60 compare to other dripper like Melita; and how shall this features affecting the brewing?
    If yes, I could point you to the variabel(s) you used as guidelines. 🙂

    But it won’t worth the discussion, if the standard to be use is someone tongue. 🙂

    Sinceramente

  6. HK
    HK says:

    all you need is to adjust the grinding level to get the perfect extraction rate, no matter how you pour the water. what’s the perfect extraction rate? the one pleases your tongue is. just my two cents.

  7. Arief
    Arief says:

    Wah.. menarik sekali untuk konsistensi temperatur nya.. bisa buat semua nih..

    terima kasih pak Toni.. Saya betul2 terinspirasi dari bapak.. Banyak sekali info di blog ini..

    Keep up the good work! 🙂

  8. Enrico
    Enrico says:

    Kang Toni kejam! Mereview barang yang menggoda sekali untuk dibeli! 😀 kan semua prioritas saya jadi bergoyang2 ga karuan dan saya harus mendamaikan hati dan otak saya hahaha!

  9. budi
    budi says:

    Nice add-on 🙂
    But please don’t directly pour the water down like that.
    It makes your coffee tasted weak/under-extracted.

  10. Charles
    Charles says:

    Dari saya kecil hidup sama termos ini, buat bikin susu, masih ada nih termos yang ukuran gede, element masih bagus abis, tapi colokan nya hilang.

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] This post was mentioned on Twitter by Sonia Bieber, Sienny Sentosa. Sienny Sentosa said: Pak @toniwahid, sy mau follow-up email bapak ke CS Zojirushi. I <3 your review http://www.cikopi.com/2010/10/zojirushi/ […]

Comments are closed.