Konon bukan Venesia, tapi justru Milan yang merupakan parameter penting dalam menilai kesuksesan sebuah perusahaan mesin espresso. Sebagai salah satu pusat mode di dunia Milan adalah terkenal lebih vibran, tapi yang terpenting kota ini merupakan peringkat pertama konsumsi espresso di Italia dan La Spaziale menguasai hampir 60% market share di sana. La Spaziale memang bermarkas di kota Milan, berdiri sejak tahun 1969, dan mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan pembuat mesin espresso terbesar ke lima di dunia. Mesin yang anda lihat adalah salah satu produk mesin  komersial La Spaziale tipe S5 EK yang terdiri dari dua group dan dilengkapi dengan fitur pengatur suhu di boiler.  First hand look La Spaziale S5.

Secara pribadi saya selalu menikmati mesin La Spaziale terutama setiap pull espresso dari single basket portafilter-nya yang berdiameter 53mm dan berat 0.7 kg yang hampir tidak pernah mengecewakan (single portafilter 646 gr, double 690 gr).  Itu hanya salah satu faktor yang membuat mesin ini sesungguhnya sangat layak ditampilkan dalam event sekelas kompetisi Barista semata karena saya setuju dengan tag line mereka : the perfect instrument for a perfect espresso.

Sesungguhnya saya selalu kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengingat tipe2 mesin komersial la Spaziale yang agak rumit dengan berbagai akronimnya. Ada tipe EK, EP, TA,  EK TA, EP TA, Compact, Special, Full Size dan entah apa lagi.

Sering mencoba memahami apa yang membuat mereka membuat berbagai identifikasi yang agak membingungkan ini dan membuat saya berusaha keras mengidentifikasi setiap perbedaan spesifikasi walau sampai saat ini belum berhasil.

Mesin ini didatangkan ke rumah saya dengan bantuan dua orang teknisi yang saya ubah sementara profesinya menjadi asisten fotografer saat sesi pemotretan produk. Dengan berat 75kg, mesin ini tentu bisa dikategorikan sebuah hard core dalam bidang penyaji kopi untuk keperluan cafe menegah ke atas dan food industry pada umumnya.

Di bungkus dengan warna merah dan stainless steel yang mengkilap dengan berbagai tombol yang menghiasi panel depannya. Sisi yang paling mencolok tentu saja deretal tombol kecil pengatur suhu di boiler dari suhu 105 hingga 125 derajat Celsius, fasilitas yang menjadi selling point La Spaziale S5. Pada mesin yang tidak memiliki pengatur suhu boiler di panel depan biasanya harus membongkar casing terlebih dahulu untuk bisa mengakses pressurestats dan memutar secara manual untuk menaikan atau menurunkan tekanan di boiler yang nantinya akan berpengaruh pada temperaturnya.

Di panel depan terdapat dua steam wand di sebalah kanan dan kiri yang dilengkapi dengan sistem quick steam. Sekali lagi perlu sedikit membiasakan dengan quick steam saat tuas dinaikan ke atas uap panas akan langsung menyemprot dengan kekuatan penuh yang membuat kita harus yakin mendudukan posisi ujung steam wand yang benar pada picther susu.

Fasilitas air panas terdapat di sebelah steam wand di bagian kiri, jarang saya gunakan karena cukup menyedot air dari boiler dan membuat cycle time agak lambat karena memberikan waktu kepada boiler untuk mengisi dan memanaskan air kembali.

Bila perlu air panas, ya sediakan saja kettle khusus dan tidak men-downgrade mesin espresso menjadi alat penjerang air panas.

Di bagian bawah terdapat manometer untuk melihat tekanan boiler dan pompa yang sudah di set secara default oleh pabrikan. Tekanan boiler maksimal yang dianjurkan adalah 1.3 bar, sangat tidak dianjurkan untuk men-tweak di atas angka tersebut yang akan membahayakan boiler terutama di bagian heating element (pada mesin domestik biasanya tekanan boiler bisa diatur hingga angka 1.5 bar).

Di tengahnya terdapat switch power yang hanya digerakan ke sebalah kanan sekali saja untuk menyalakan mesin. Terakhir di ujung paling kanan terdapat fasilitas untuk memprogram suhu di boiler dengan menekan tombol “P” selama 3 detik dan mengatur plus minus sesuai dengan suhu yang kita kehendaki.

Instalasi air bersih dan pembuangan air kotor terletak di bagian bawah, sambungkan kedua selang, selesai. Sekali lagi, mesin hard core ini mempunyai daya 3500 watt, dianjurkan untuk memasang sistem perkabelan yang berkualitas sesuai dengan peruntukan daya yang tersedia.

Lupakan alat listrik murahan apabila anda sayang dengan mesin yang dibanderol dengan harga puluhan juta ini.

Kira2 begitulah kesan pertama saya terhadap La Spaziale S5 yang sekarang sudah duduk manis di bar kopi saya yang semakin sempit dengan kehadiran raksasa ini.  Setelah proses instalasi air bersih dan pembuangannya selesai, saya mulai menyalakan mesin dan berdoa semoga tidak terjadi apa2 dengan rekening listrik yang pasti melonjak dengan kehadiran berbagai mesin komersial yang berdaya ribuan watt akhir2 ini.

Saat mesin menyala, semua lampu status suhu di boiler menyala lalu gelap lagi. Setelah itu satu persatu led di masing2 angka suhu menyala hingga setting yang ditentukan. Saya mencoba di angka 115 higga 117 Celsius.

Pompa berjenis rotary mulai bekerja dan mengalirkan air di galon ke dalam boiler selama kurang lebih 1.5 menit, cukup cepat. Setelah itu mesin akan memanaskan “dirinya” selama 30 menit, tapi biasanya saya membiarkan hingga satu jam diselingi flushing berkali-kali hingga suhu stabil.

Grinder Compak K3 yang sekarang nongkrong di bar bersama satu grinder kelas prosumer merek Latina buatan Taiwan (akan di ulas khusus) dijadikan teman untuk melihat kinerja mesin ini. Kopi menggunakan Lavazza Golden Crema dan Lavazza Golden Selection yang apabila setting grinder-nya sudah tepat akan menghasilkan super crema, seperti pada foto2 espresso shot di ulasan singkat mesin dari perusahaan Tritama Kawanmas (Giotto, ECM Michaeangelo, dan Veneziano).

Standard baku berat espresso untuk single shot adalah 7 gram, yang saya abaikan karena angka moderat biasanya ada pada 8 hingga 9 gr dan itulah yang digunakan.

Pakem pembuatan espresso saya  biasanya dimulai dari grind settingpre heat portafilter dan cangkir, , dosing, tamping, inserting, pulling espresso shot 25-30 detik. Mengobservasi hasil shots apakah under atau over extraction, mengubah grind setting, dan ulangi lagi hingga menghasilkan 30ml dalam waktu 25-30 detik. Itu saja.

Frothing milk dilakukan dengan mudah karena steam wand bisa bergerak dengan bebas menghasilkan microfoam yang silky smooth dan terlihat jelas saat jug diputar perlahan. Saya berpendapat bahwa mesin La Spaziale sejauh ini merupakan yang terbaik dalam menghasilkan tekstur frothing untuk minuman milk based seperti cappuccino atau latte dibanding dengan mesin lain yang pernah saya coba.

Akhirnya, tepat pada dini hari semua “permainan” ini harus dihentikan setelah mesin yang dipasangi 10 liter boiler ini belum menunjukan tanda2 kelelahan sedikitpun sebagaimana saat mencoba ECM Veneziano yang seolah berkata, next please.

Keterangan lebih lanjut bisa didapatkan di PT Tritama Kawanmas, telepon (021)  3868028.

17 replies
  1. Michael
    Michael says:

    @alfino
    numpang nanya, pak alfino, buka dimana rencananya di surabaya? mungkin saya bisa main2 kesana.. 🙂

  2. Alfino
    Alfino says:

    @sutrisno
    Ya soalnya 2 brand tersebut yang banyak pakai di kota saya dan saya penasaran saja kok kebanyakan pakai ini..dan lagi servisnya disurabaya ga jauh dari tempat saya..

  3. sutrisno
    sutrisno says:

    @alfino: knapa 2 mesin ini?2 grup byk yg lain juga kan??? 🙂 *pertanyaan malah bikin pusing*

  4. Alfino
    Alfino says:

    Kalau dibandingin sama merek LaCimbali m22 bagaimana ya?
    Mohon review nya karena rencana mau beli salah satu dari la spaziale atau la cimbali..

  5. Kevin
    Kevin says:

    wah.. 0.9-1.1 ya.. sippp deh kalo begitu..

    yg sulit ini mencari yg jual steam tip 4 hole dgn diameter lubang yg lebih kecil dari bawaan ori nya.. 🙁

    nanya sana sini, dan ke distributor2 mesinnya.. mreka bilang ga jual spare part steam tipsnya..

    waktu itu saya pernah coba pake steam tipsny expobar.. ternyata masuk ke la spaz ini Pak. tapi saya ga tau diameter steam tips la spaz..

    kalo diameter steam arm itu cma ada 2 ukuran ya Pak? 8mm dan 10 mm?
    kalo la spaz s5 ini ukuranny yg mana?

    trus dia “male thread” atau “female thread”?
    saya cek ke coffeeparts.. dia jual, tapi ada female dan male.. trus 8mm dan 10mm..
    takutnya salah beli.. 🙁

    minta info tentang steam tips la spaz ini Pak Toni.. hehe.. thanks.. 🙂

  6. Kevin
    Kevin says:

    sore Pak Toni.. salah bukan steam pressure.. maksudnya tekanan boiler mungkinya..? yang 1.1 bar itu.. itu max 1.3 ya..? kalo min nya brpa Pak..? trus perbedaan nya apa kalo di setting semakin besar atau semakin kecil. trims Pak.

    Biasanya tekanan boiler bisa mengikuti spesifikasi yang sudah ditentukan pada buku petunjuk. Bila tidak ada, angka moderat biasanya berkisar di 0.9 hingga 1.1 bar, walupun sekali lagi ini sifatnya subjektif. Semakin tinggi angkanya, maka semakin kuat tekanan untuk steam-nya, demikian pula sebaliknya.
    Untuk “tip” steam wand dengan lubang ukuran lebih kecil memang maknyus banget untuk membuat microfoam yang lebih halus, selain sedikit menghambat percepatan hembusan dari steam

  7. Kevin
    Kevin says:

    sore Pak Toni.. mau nanya lagi nih.. kalo tekanan steam wand minimum yg bisa diaplikasiin brpa ya? saya skrg pake 1.1 bar
    dirasa masi kenceng bgt buat froth susu pake milk jug kecil.. belum slesai bkin foam, udh keburu panas ato ga meluber mau tumpah.. cari kemana2 g ada yg jual steam tips 2 lubang buat la spaz. trims Pak..

  8. Kevin
    Kevin says:

    Sore Pak Toni.. Saya mau tanya. Kalo di indo, dimana saya bisa dapatkan spare part La Spaz ? Saya pengguna La Spaz s5 2 group, tapi steam armnya pendek, tidak seperti gambar diatas. Saya cari kemana2 belum nemu yg jual spare part La Spaz sperti steam arm untuk La Spaz yg panjang, steam tips dengan lubang yg lebih kecil, dll.. Thanks Pak Toni..

    Coba tanya ke Toffin Product (021) 6662940, tapi emang bisa steam wand yang panjang di pasang di mesin dengan clearance pendek ?

  9. Ferdee Sugiono
    Ferdee Sugiono says:

    Waaah, watt-nya dan boilernya sedikit lebih mini daripada merek2 lain ya pak Ton..

    pilihan yang pas buat mereka yang daya listriknya agak2 mefet.. hehehehehehe..

  10. Andreas
    Andreas says:

    Wah kalau mesin ini sih bukan 2 tumbs lagi tp 4 tumbs (sampai ke jempol2 kaki …. hahahaha …. sorry). Karena wkt pertama-tama terjun dan belajar pakai mesin espresso …. salah satu mesin ini yang dipakai, cuma versi TA (anyway, TA itu stands for Take Away, dia lbh tinggi badannya dibanding dgn versi yg atas itu).

    Saya pakai mesin ini wkt belajar …. terus terang sampai kagum2 sendiri, krn sebagai fresh rookie newbie (apa lagi coba utk menggambarkan posisi yg bari pertama kali pegang mesin espresso), dgn tehnik yang benar yang diajarkan oleh guru saya, frothing milk di mesin ini jadi kelihatan mudah.

    Saya sangat setuju dgn pak Toni utk reviewnya di atas, dgn tehnik yg benar pd saat mulai grinder setting & tamping, maka tiap kali melihat hasil ekstraksi kopinya yang menghasilkan creama yg okay di setting wkt yg sesuai ….. itu lihat aliran “buntut tikus”nya selalu bikin hati ini senang ….. bukan bgitu pak Toni ?

    Designnya juga …. hmmm ….. feels like one of Italian black Stallion …. hehehehe ….. ngga enak nyebut mereknya ….

    Okay dech ….. TOP BGT DAH !!!!! …… someday …..

Comments are closed.