Biasanya saya jarang melakukan frothing (proses pembuatan susu hingga menjadi busa atau foam dengan menggunakan semacam alat penyemprot di mesin espresso) untuk membuat minuman cappuccino. Maklumlah mesin espresso yang saya miliki hanya dilengkapi dengan boiler kecil sehingga nafasnya seringkali terengah di tengah jalan dan membuat busa atau foam susu kurang optimal. Berbeda dengan mesin espresso di atas saat frothing hanya memerlukan waktu kurang dari 45 detik dan hasil yang aduhai. Inilah La Vibiemme Domobar yang reputasinya tidak diragukan lagi sebagai salah satu produsen mesin espresso papan atas idaman banyak home barista termasuk saya.

Mesin yang saya coba adalah jenis Vibiemme Domobar yang menggunakan rotary pump, jadi tidak dilengkapi dengan tangki di dalam mesinnya. Sumber air di letakan di luar mesin atau dengan memasang pipa khusus sebagaimana instalasi untuk cafe. Dengan berat sekitar 35kg mesin ini menghisap listrik 1600 watt pada saat pertama kali dinyalakan. Boilernya yang berkapasitas 1.8 liter, lebih dari cukup untuk  melakukan frothing.  Ukuran mesin ini 50.8cm x 26.7cm x 38.9cm (panjang, lebar, tinggi) dan memerlukan dua orang untuk meletakan mesin ini dengan aman di atas meja.

Dudukan portafilter atau group head mesin ini menggunakan menggunakan komponen dari mesin Faema E61 yang sudah menjadi legenda sebagai salah satu mesin espresso terbaik di dunia. Tidaklah mengherankan karena perusahaan La Vibiemme didirikan oleh mantan karyawan dari perusahaan Faema.

Proses memulai sejak pertama kali dihubungkan dengan listrik tidak terlalu rumit. Terdapat tombol untuk menyalakan mesin ini dengan dua tahapan, pertama dengan memutar tombol satu level ke kiri yang akan menyalakan pompa untuk mengisi air ke dalam boiler. Fitur ini penting karena banyak mesin espresso yang hanya menggunakan tombol on/off.

Kelemahan sistem on/off seringkali membuat mesin akan langsung memerintahkan untuk memanaskan boiler sementara air belum terpompa secara penuh ke dalam boiler. Akibatnya  banyak terjadi kerusakan permanen pada boiler akibat elemen pemanasnya meleleh pada mesin yang baru dioperasikan. Setidaknya inilah yang sering terekam dalam kasus kerusakan yang sering terjadi pada mesin espresso baru di situs 1st Line Coffee.

Setelah boiler penuh saat suara pengisian air dari pompa berhenti maka kita bisa menggeser tombol ke arah paling kanan untuk dimulainya proses pemanasan air di dalam boiler. Diperlukan waktu kurang dari 30 menit saja saat lampu indikator brewing berwarna hijau tanda mesin siap digunakan. Menurut buku petunjuk untuk hasil terbaik setidaknya diperlukan waktu satu jam agar suhu air dan group head benar2 stabil. Jika waktunya sudah cukup maka satu shot espresso dengan crema coklat keemasan akan dihasilkan dengan waktu sekitar 24 detik, tentu saja dengan wangi kopi yang semerbak.

Demikian juga dengan proses frothing yang hanya memerlukan waktu singkat. Apalagi saat mesin sudah mencapai temperatur stabil, bentuk busa susu yang begitu halus bisa diperoleh dalam waktu kurang dari 30 detik saja. Suara dan getaran yang dihasilkan oleh mesin ini saat melakukan pembuatan espresso sangat minim, hampir kurang sama dengan mesin espresso saya di rumah.

Apa kesimpulan singkat saya sebagai orang awam? Ini mesin serius, built like a tank, dan diperuntukan bagi orang2 yang ingin menikmati kopi dan menyenangi sebuah ritual pembuatan espresso, latte, atau cappuccino, dll. Bagi saya pribadi, mesin ini di desain dengan craftsmanship tinggi dan material terbaik, yang akan menemani para pecinta kopi untuk jangka waktu yang lama. Sebuah investasi yang bernilai bagi para coffee aficionado.

Salam.

4 replies
  1. prast
    prast says:

    ada informasi harga pasaran disini dan kontak distributornya di Indo ga mas?

    terimakasih

    Di Toffin Products, mereka distributor untuk alat ini. Alamat : Komp. Duta Harapan Indah Blok VV no. 32, Jakarta, Phone : 021 66602505,

Trackbacks & Pingbacks

Comments are closed.